SuaraJakarta.id - Aksi kejar-kejaran mewarnai penangkapan pelajar STM dengan Satgas Pelajar Kota Bogor, di kawasan Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/10/2020).
Para pelajar yang turun dari angkutan kota jurusan Merdeka itu kepergok anggota satgas pelajar Kota Bogor saat melakukan pengamanan di kawasan Stasiun Bogor.
Sontak, saat turun para pelajar itu berlarian ke berbagai gang toko dan rumah warga, kemudian langsung dikejar anggota satgas.
Beberapa pelajar berhasil ditangkap. Namun ada juga yang lolos dari kejaran anggota Satgas.
Baca Juga:Demo Dekat Istana Ricuh, Polisi Tembak Gas Air Mata ke Massa Pelajar
Para pelajar ini mengaku akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa di DPR RI bersama mahasiswa menolak disahkannya UU Cipta Kerja.
Seorang pelajar dari salah satu SMK swasta di Kabupaten Bogor, F (16) yang berhasil diamankan dengan keadaan tidak memakai masker, mengaku tidak takut virus corona.
"Gak takut saya sama virus Corona," teriak F kepada anggota Satgas Pelajar Kota Bogor saat digiring menuju lokasi pendataan.
Gaya bicara F itu sontak membuat salah satu anggota Satgas Pelajar Kota Bogor geram, dengan tingkah laku tengilnya tersebut.
"Udah cape-cape menangani (Covid-19), lu malah gak percaya," kesalnya.
Baca Juga:Aparat Lempar Gas Air Mata di DPRD DIY, Massa Jogja Memanggil Berhamburan
Di lokasi, anggota satgas yang lainnya mencoba menenangkan F yang tetap merasa tidak takut dengan virus Corona tersebut.
Setelah ditenangkan, F akhirnya mau menggunakan masker yang sudah disediakan anggota.
Sementara, Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor, M. Iqbal mengatakan, sampai pukul 10.20 WIB ada sebanyak 50 pelajar yang sudah diamankan.
"Kita amankan sampai jam 10.20 WIB ini ada sekitar 50 anak STM, ada yang sebagian sudah dibawa ke kantor Mapolresta Bogor untuk dilakukan pendataan," ujarnya.
Menurutnya, dari pendataan yang sudah masuk, hampir semua pelajar yang sudah didata akan ikut melakukan aksi demonstrasi di Jakarta terkait penolakan pengesahan UU Cipta Kerja.
"Dari pengakuan semuanya yang sudah di data itu akan melakukan aksi demo di Jakarta," katanya.
Bahkan mereka mengaku mendapatkan ajakan dari media sosial Facebook, WhatsApp grup, dan sebagian ada yang diajak oleh mahasiswa.
"Ada yang tahunya dari Facebook dan grup WA yang sudah dibentuk, dan katanya di dalam grup itu banyak anak-anak pelajar dari SMP maupun STM, ada juga yang ngaku diajak mahasiswa" tukasnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi