Kocar-kacir Ditembaki Gas Air Mata, Orator: Mundur Dulu, Rapatkan Barisan

Terlihat ada tiga mobil komando yang ikut mundur menjauh dari sekitaran Patung Kuda.

Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Kamis, 08 Oktober 2020 | 16:11 WIB
Kocar-kacir Ditembaki Gas Air Mata, Orator: Mundur Dulu, Rapatkan Barisan
Bendara Merah Putih dibentangkan pendemo saat bentrok dengan aparat di kawasan Patung Kuda, dekat Istana Negara. (Suara.com/M Yasir).

SuaraJakarta.id - Massa aksi tolak UU Cipta Kerja kocar-kacir setelah dihujani gas air mata oleh pihak kepolisian di kawasan dekat Monumen Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).

Pantauan Suara.com, aksi demontrasi ini berujung ricuh. Massa yang didominasi mahasiswa berlarian menyelamatkan diri.

Mereka terlihat berjalan menjauh dari titik kerusuhan ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Tepatnya menuju depan kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca Juga:Mahasiswa Pendemo UU Cipta Kerja: Aktivis Jadi Anggota DPR Khianati Rakyat

Sementara polisi di sekitar Patung Kuda terus menembakkan gas air mata.

Terlihat ada tiga mobil komando yang ikut mundur menjauh dari sekitaran Patung Kuda. Begitu tiba di depan Balai Kota, mereka mulai merapikan barisan.

"Kita mundur dulu kawan-kawan, rapatkan barisan. Kita belum mundur. Rapatkan barisan," ujar salah satu orator di mobil komando, Kamis (8/10/2020).

Terlihat banyak massa yang lelah tengah duduk istirahat. Kebanyakan mereka berkumpul berdasarkan warna almamater mereka, meski ada yang terpencar.

Kepolisian terlihat belum bergerak ke arah kantor Anies itu. Beberapa orang yang tergabung dalam massa ini terlihat masih mencoba untuk kembali ke arah Patung Kuda.

Baca Juga:Klaim Aksi Tolak UU Cipta Kerja Disponsori, Airlangga Disebut Sebar Hoaks

Sambil meneriakkan yel-yel dan lagu penyemangat, sejumlah barisan kembali maju ke arah kerusuhan.

"Revolisi, revolusi, revolusi," teriak mereka sambil maju.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak