SuaraJakarta.id - Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) islam seperti Front Pembela Islam (FPI) dan lainnya tengah melakukan aksi demonstrasi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Aksi ini dikhawatirkan akan kembali ricuh seperti demonstrasi pada 8 Oktober lalu.
Menghadapi situasi ini, angkutan berbasis rel, Moda Raya Terpadu (MRT) pun melakukan tindakan pencegahan. Enam stasiun ditutup sementara mulai siang ini pukul 13.00 WIB.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan tindakan ini diambil demi memberikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan setiap masyarakat yang menggunakan layanan MRT Jakarta. Saat demo terakhir juga, stasiun MRT Bundaran HI sempat dirusak massa.
Baca Juga:Poster Revolusi Ramai-ramai Diangkat di Tengah Demo PA 212: Ayo Revolusi!!!
"PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan penutupan 6 (enam) Stasiun Bawah Tanah dan 1 (satu) Stasiun Layang mulai pukul 13.00 WIB," ujar Kamaluddin kepada wartawan, Selasa (13/10/2020).
Ia mengatakan stasiun MRT Jakarta yang ditutup adalah Stasiun ASEAN sampai dengan Stasiun Bundaran HI.
Karena itu, Kereta MRT hanya melayani perjalanan dari enam Stasiun Layang (elevated), yaitu Stasiun Lebak Bulus Grab sampai dengan Stasiun Blok M BCA.
"Untuk jadwal keberangkatan dan waktu tunggu di stasiun yang masih beroperasi tetap sesuai jadwal normal di stasiun tersebut," tuturnya.
Bagi pengguna MRT Jakarta yang akan melakukan perjalanan dari Stasiun ASEAN ke arah Bundaran HI diimbau untuk menggunakan moda lainnya yang masih beroperasi.
Baca Juga:Diduga Jadi Penyusup Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Amankan 57 Pelajar
"Pengguna MRT Jakarta diimbau untuk rutin melihat informasi terkini di Media Sosial MRT Jakarta sebelum melakukan perjalanan dengan MRT Jakarta," pungkasnya.