Blak-blakan Gatot Nurmantyo: Ada Banner "Turunkan Jokowi" di Deklarasi KAMI

Gatot mengaku saat ini dia hanyalah rakyat biasa selepas pensiun dari dinas TNI.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 15 Oktober 2020 | 17:07 WIB
Blak-blakan Gatot Nurmantyo: Ada Banner "Turunkan Jokowi" di Deklarasi KAMI
Ketua Presidium KAMI Gatot Nurmantyo di Gedung Bareskrim Polri. (Suara.com/M Yasir)

SuaraJakarta.id - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mengungkapkan ada banner tulisan "turunkan Jokowi' saat deklarasi KAMI. Itu lah awal KAMI selalu dituduh ingin gulingkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Hal itu diceritakan Gatot dalam menjawab pertanyaan Refly Harun di kanal Youtube, dikutip Kamis (15/10/2020).

Gatot Nurmantyo pun merasa aneh dengan tudingan itu. Sebab untuk menggulingkan kekuasaan, dia perlu punya pasukan. Saat ini Gatot ngaku tak punya anak buah dan sudah jadi rakyat biasa, mana ada kekuatannya.

Gatot Nurmantyo bersama petinggi KAMI saat berada di Gedung Bareskrim Polri. (Suara.com/M Yasir)
Gatot Nurmantyo bersama petinggi KAMI saat berada di Gedung Bareskrim Polri. (Suara.com/M Yasir)

Mantan Panglima TNI itu menjawab pertanyaan soal dicurigai menjatuhkan pemerintahan sah bersama dengan tokoh lain seperti Din Syamsuddin.

Baca Juga:Dipamerkan Polisi Depan Media, Petinggi KAMI Syahganda Pekik Merdeka

Gatot mengaku saat ini dia hanyalah rakyat biasa selepas pensiun dari dinas TNI.

Walaupun dia terakhir menjabat Panglima TNI, tapi dia kini mengaku tak punya anak buah seperti di TNI yang bisa dikomandoi.

“Saya dan Prof Din itu punya apa? Saya sudah rakyat biasa pensiunan tentara, Prof Dinbukan Ketua Muhammadiyah. Saya tidak punya anak buah, bagaimana caranya menggulingkan gitu?” ujarnya.

Selain mengklaim sudah tak punya kekuatan organik, Gatot menagih, apakah selama ini dia bermanuver yang mengindikasikan akan menggulingkan pemerintahan? Kan tidak ada, kata Gatot.

Presidium KAMI itu mengungkapkan awal mula dia dituding mau menggulingkan pemerintahan karena ada perbuatan iseng orang dalam deklarasi KAMI pada 18 Agustus 2020.

Baca Juga:Kenakan Baju Tersangka, Syahganda Nainggolan Teriak Merdeka

Gatot Nurmantyo bersama petinggi KAMI saat berada di Gedung Bareskrim Polri. (Suara.com/M Yasir)
Gatot Nurmantyo bersama petinggi KAMI saat berada di Gedung Bareskrim Polri. (Suara.com/M Yasir)

Jadi di tengah deklarasi di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, ada banner provokatif yang bernada menggulingkan pemerintahan Jokowi.

“Ini permaslahannya sejak pertama KAMI deklarasi di Tugu Proklamasi, tiba-tiba ada banner ‘turunkan Jokowi’. Itu langsung dicap, yang masang siapa saya nggak tahu,” ujarnya.

Nah setelah munculnya banner itu, kegiatan KAMI sering dikambinghitamkan sebagai biang rusuh.

Gatot mengakui KAMI memang berorientasi kekuasaan dan politik. Namun beda lho fokus dan arah perjuangannya dengan partai politik.

Gatot memastikan meski orientasi KAMI adalah kekuasaan dan politik, namun organisasi moral ini hadir bukan untuk merebut atau mendongkel kekuasaan pemerintahan Jokowi saat ini.

Presidium KAMI itu juga mengakui KAMI sudah banyak dicurigai berbagi hal. Malahan pentolan KAMI dituding ingin menjatuhkan pemerintahan saat ini.

Gatot Nurmantyo Sebut Pembuatan UU Cipta Kerja Omnibus Law Seperti Siluman (YouTube Refly Harun Official).
Gatot Nurmantyo Sebut Pembuatan UU Cipta Kerja Omnibus Law Seperti Siluman (YouTube Refly Harun Official).

Dalam perbincangan dengan Refly Harun, Gatot mengakui terang-terangan KAMI hadir memang orientasinya kekuasaan dan politik.

“Ya memang gerakan kita ini untuk kekuasaan, dalam arti siapapun yang berkuasa kita berikan input, masukan agar sama dengan apa yang dicita-citakan rakyat yang ingin Indonesia maju dan demokrasi ditegakkan. Bukan kekuasan untuk KAMI, tapi untuk seluruh masyarakat,” jelas Gatot.

Selain itu, Gatot mengakui KAMI juga berorientasi politik, yaitu politik langit. Ini adalah fokus politik yang tak berambisi dan bernafsu mengejar kekuasaan.

“Kalau dikatakan politik, ya memang politik tapi politik langit. Kita bergerak dalam kebenaran bukan kebenaran manusia tapi kebenaran yang hakiki. Politik langit hanya kejar ridha Allah SWT,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak