“Bung Karno jatuh karena dianggap langgar pancasila. Pak Harto jatuh dituduh melanggar Pancasila. Habibie, didemo karena dituduh tidak bisa amankan Indonesia, karena lepaskan Timtim, disebut anti Pancasila, Gus Dur juga sama. Mega jual aset negara, didemo disebut anti Pancasila, SBY sama, bahkan didatangi tentara, karena tidak Pancasila. Dan sekarang (Jokowi) juga sama,” kata Mahfud MD.
Mahfud kemudian menyinggung nama Gatot jika ke depan akan jadi Presiden RI berikutnya.

Menurut dia, masalahnya masih akan sama, yakni pasti akan selalu dikaitkan dengan keberhasilan menjalankan Pancasila atau tidak.
“Besok kalau Pak Gatot jadi presiden, pasti sama, ada yang mengatakan Anda enggak ngerti Pancasila,” jelasnya.
Baca Juga:Mahfud MD Ungkap Presiden-presiden Langgar Pancasila, Sebut Nama SBY
“Lalu kalau Rizal Ramli, Moeldoko, saya atau Pak Karni jadi presiden, pasti ada orang yang mengatakan kita tidak mengerti Pancasila,” kata Mahfud panjang.
Mahfud sendiri memahami, mengapa pengejawantahan Pancasila tiap pemimpin negara di RI selalu dipersoalkan oleh sejumlah pihak. Sebab tafsir final mengenai Pancasila sejatinya memang belum ada.
“Enggak ada yang ngerti. Setiap orang memberi tafsir sendiri Pancasila. Apakah ini jelek atau tidak. Padahal Pancasila itu konsep prismatik. Yang bagus dari sini masuk, yang bagus dari sini masuk, kebijakan pemerintah tergantung pada pemerintahan dan kebutuhan saat itu,” paparnya.