SuaraJakarta.id - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku merasa kesal dirinya terus dikait-kaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Selain itu dirinya merasa heran mengapa ada pihak yang mempertanyakan agamanya.
Mega mengungkapkan bahwa dirinya sudah merasa gumoh secara terus-menerus di-bully. Termasuk bullying soal PKI.
"Orang yang bully tanggung jawab omongan dia. Saya bilang mulutmu perbuatanmu, dari sisi agama, dari sisi apa. Bayangkan dong, bapakku ibuku pahlawan, proklamator terus aku dibilang PKI. Belum lagi, Ibu Mega Islam tapi bukan yang Islami. Kurang apa kalau begitu. Siapa yang tahu dalam hati saya, saya ini Islami apa ndak?" kata Mega dalam acara pembukaan Rakorbidnas Kebudayaan secara daring, Sabtu (31/10/2020).
Baca Juga:Dikritik Milenial karena Cibir Demo, Megawati: Kalian Jangan Menjeng Doang

Mega mempertanyakan dari mana orang yang mem-bully dirinya bisa mengukur keislamannya.
Sementara tak pernah bertemu secara langsung dan mengetahui yang sebenarnya.
"Pernah kamu dengar saya ngomongin orang, ndak? Diajari lho oleh beliau (Bung Karno), beliau dipenjara oleh Belanda enggak pernah lah keluar kata kata kotor, never, itu budi pekerti," ungkapnya.
Lebih lanjut, di sisi lain, Mega juga menyoroti budaya ramah tamah di tengah masyarakat sudah bergeser.
Padahal, kata dia, kawan-kawan asingnya selalu memuji budaya tersebut.
Baca Juga:Profil Megawati Soekarnoputri Lengkap dari Pendidikan sampai Karier
"Anak-anak kita ngomong kotor lah segala macam, apakah itu budaya Indonesia, teman-teman asing selalu bilang bu Mega negaramu indah, orangnya ramah tamah," tandasnya.
- 1
- 2