Heran Agamanya Dipertanyakan, Megawati: Siapa yang Tahu Isi Hati Saya?

Mega mempertanyakan dari mana orang yang membully dirinya bisa mengukur keislamannya.

Rizki Nurmansyah | Bagaskara Isdiansyah
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 17:21 WIB
Heran Agamanya Dipertanyakan, Megawati: Siapa yang Tahu Isi Hati Saya?
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara pembukaan Rakorbidnas Kebudayaan secara daring, Sabtu (31/10/2020). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

SuaraJakarta.id - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku merasa kesal dirinya terus dikait-kaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain itu dirinya merasa heran mengapa ada pihak yang mempertanyakan agamanya.

Mega mengungkapkan bahwa dirinya sudah merasa gumoh secara terus-menerus di-bully. Termasuk bullying soal PKI.

"Orang yang bully tanggung jawab omongan dia. Saya bilang mulutmu perbuatanmu, dari sisi agama, dari sisi apa. Bayangkan dong, bapakku ibuku pahlawan, proklamator terus aku dibilang PKI. Belum lagi, Ibu Mega Islam tapi bukan yang Islami. Kurang apa kalau begitu. Siapa yang tahu dalam hati saya, saya ini Islami apa ndak?" kata Mega dalam acara pembukaan Rakorbidnas Kebudayaan secara daring, Sabtu (31/10/2020).

Baca Juga:Dikritik Milenial karena Cibir Demo, Megawati: Kalian Jangan Menjeng Doang

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Walda Marison.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Walda Marison.

Mega mempertanyakan dari mana orang yang mem-bully dirinya bisa mengukur keislamannya.

Sementara tak pernah bertemu secara langsung dan mengetahui yang sebenarnya.

"Pernah kamu dengar saya ngomongin orang, ndak? Diajari lho oleh beliau (Bung Karno), beliau dipenjara oleh Belanda enggak pernah lah keluar kata kata kotor, never, itu budi pekerti," ungkapnya.

Lebih lanjut, di sisi lain, Mega juga menyoroti budaya ramah tamah di tengah masyarakat sudah bergeser.

Padahal, kata dia, kawan-kawan asingnya selalu memuji budaya tersebut.

Baca Juga:Profil Megawati Soekarnoputri Lengkap dari Pendidikan sampai Karier

"Anak-anak kita ngomong kotor lah segala macam, apakah itu budaya Indonesia, teman-teman asing selalu bilang bu Mega negaramu indah, orangnya ramah tamah," tandasnya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Geram Dikaitkan dengan PKI

Sebelumnya juga, Megawati Soekarnoputri mengaku heran terhadap pihak yang mengait-kaitkan dirinya dengan PKI.

Begitu pula partai besutannya, kerap ada yang mencap sebagai PKI.

Megawati menjelaskan, status kedua orang tuanya yakni Soekarno dan Fatmawati merupakan pahlawan nasional.

Hal ini membuatnya sudah cukup membuktikan bahwa dirinya bukan bagian dari PKI.

"Saya jelek-jelek gini manusia unik lho di Republik ini, ya saya bilang begitu, kenapa, bukan menyombongkan diri, tidak, orang tua saya dua duanya pahlawan, mau diapain, mau diomongin PKI mau apa terserah, bodo," kata Megawati dalam acara peresmian Kantor PDIP secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Tangkapan layar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan pada pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang IV, yang dilaksanakan secara virtual, di Jakarta, Jumat (28/8/2020). (Antara/Syaiful Hakim)
Tangkapan layar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan pada pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang IV, yang dilaksanakan secara virtual, di Jakarta, Jumat (28/8/2020). (Antara/Syaiful Hakim)

Anak kedua Soekarno ini juga menegaskan, dirinya sudah pernah tiga periode menjadi anggota DPR RI, dua tahun jadi wakil presiden, dan satu periode menjadi Presiden RI.

Semua jabatan itu menurutnya sudah jelas menepis isu bahwa dirinya PKI karena dari semua jabatan tersebut wajib mengamalkan Pancasila.

"Saya anggota DPR tiga kali, anggota DPR saya waktu zaman Pak Harto itu di penelitian khusus, ditanyain urus Pancasila, segala apa, kok lolos saya, tiga kali. Jangan main-main lho, satu kali kan lima tahun dikurangi dua tahun jadi Wapres, dan saya presiden mandataris lho," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak