Halte Dibakar Provokator, TransJakarta Dapat Proyek Baru

Ia mengatakan, akan ada empat halte yang didesain ulang, yakni Halte Sarinah, Halte Bundaran HI, Halte Tosari dan Halte Dukuh Atas.

Reza Gunadha | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 02 November 2020 | 13:04 WIB
Halte Dibakar Provokator, TransJakarta Dapat Proyek Baru
Sejumlah petugas membersihkan puing Halte Bus Trans-Jakarta Tosari yang hangus saat kericuhan unjuk rasa menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Jumat (9/10/2020). [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJakarta.id - Empat halte TransJakarta rusak parah setelah dibakar diduga provokator yang menyusup saat aksi massa menolak Undang-undang Cipta Kerja, 8 Oktober 2020.

Namun peristiwa ini membuat PT Transportasi Jakarta mendapatkan proyek baru.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, halte-halte yang mengalami kerusakan berat rencananya didesain ulang.

Desain ulang itu, kata dia, dilakukan agar tampilan serta fungsi-fungsinya lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga:Dituduh Plagiat, Ini Alasan Staf Ahli Kominfo Unggah Video Narasi TV

Ia mengatakan, akan ada empat halte yang didesain ulang, yakni Halte Sarinah, Halte Bundaran HI, Halte Tosari dan Halte Dukuh Atas.

Namun, pihaknya masih membahas soal rencana ini. Pasalnya ada dua pilihan dalam mendesain ulang, yakni membangun ulang dengan desain baru atau membongkar total.

"Perseroan masih dalam tahap pengkajian dengan pihak-pihak terlibat, terkait apakah redesain halte ini akan dilakukan pembongkaran halte secara total atau hanya membangun ulang dengan design yang baru saja," ujar Jhony dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin (2/11/2020).

Ia menjelaskan, konsep resdesain nantinya halte-halte tersebut bakal mengambil konsep modern dan kontemporer.

Bahkan, keempat halte tersebut akan dibangun berbeda dari halte-halte TransJakarta lainnya. Misalnya, akan dibangun berfasilitas dua lantai.

Baca Juga:Pembakar Halte Terungkap Bukan Demonstran, Buruh: Mana BIN dan Polisi?

"Pelanggan tidak hanya terlayani mobilitasnya dari sisi kebutuhan transportasi, tetapi juga bisa menjadikan transportasi sebagai bagian dari gaya hidup dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini