SuaraJakarta.id - Salah satu produsen makanan asal Prancis, Danone lega pemerintah Jokowi tak boikot produk Prancis karena Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam. Danone senang dan menyambut baik.
Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan keputusan tak boikot itu disampaikan Kementerian Perdagangan.
"Oleh karena itu, sebagaimana yang beredar di media, kami menyambut baik pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan dimana pemerintah telah mengambil langkah untuk tidak ikut serta memboikot produk-produk Prancis karena hal tersebut di luar dari konteks perdagangan," ujar Arif di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Arif menuturkan, produk-produk perseroan seperti SGM dan AQUA, adalah produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia untuk konsumen Indonesia.
Baca Juga:4 Aksi Kecam Presiden Prancis di Jatim, Ada yang Unik, Ada yang Tegang
![Pengunjuk rasa menginjak poster bergambar wajah Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat aksi di Medan. [Foto: Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/30/20079-pengunjuk-rasa-menginjak-poster-bergambar-wajah-presiden-prancis-emmanuel-macron-saat-aksi-di-medan.jpg)
"SGM sudah hadir sejak 1965, AQUA juga hadir sejak 1973 di Indonesia dan telah menjadi kepercayaan banyak konsumen sampai sekarang," katanya.
Danone pun akan terus memaksimalkan usaha dalam membantu menyediakan produk bernutrisi untuk mendukung generasi masa depan. Serta menawarkan hidrasi sehat untuk memenuhi kebutuhan hidrasi keluarga Indonesia.
"Oleh karena itu kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," ujar Arif.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.
Presiden Jokowi menilai bahwa kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan.
Baca Juga:Aksi Bela Nabi, FPI dan PA 212 Hanya Jago Kandang dan Keroyokan

Indonesia pun mengecam keras kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban Jiwa.
- 1
- 2