SuaraJakarta.id - Kapolsek Sungai Tabuk, Iptu Siswadi mengatakan, motif seorang pria berinisial MA (24) menerobos dan memeluk imam saat salat subuh berjamaah di Masjid Al Khairallah, karena ingin hidup tenang.
Hal tersebut disampaikan Siswadi setelah meminta keterangan dari pihak orang tua serta keluarga pelaku.
“Informasinya MA punya keyakinan kalau mencium imam atau tokoh agama, hidupnya akan tenang,” ujarnya dikutip dari Kanalkalimantan.com—jaringan Suara.com—Rabu (4/11/2020).
Peristiwa seorang pria menerobos dan memeluk imam saat warga sedang melaksanakan sholat Subuh berjamaah di Masjid Al Khairallah terjadi pada, Minggu (1/11/2020) lalu.
Baca Juga:Lagi Pimpin Salat Subuh Berjemaah, Tiba-tiba Imam Masjid Ini Dipeluk Pria
Aksi MA terekam kamera CCTV masjid yang berada di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Usaha MA yang menerobos barisan jemaah saat Salat Subuh tersebut sempat dihalangi warga lainnya.
Namun, MA berhasil menerobos penghalangnya dan berhasil mendekati imam masjid untuk memeluknya dari arah depan.
MA sendiri bekerja sebagai sekuriti di sebuah bank Banjarmasin, warga Kampung Baru, Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut.
Sementara itu, Siswadi membantah adanya kabar yang beredar, jika pelaku membawa senjata tajam.
Baca Juga:Seorang Pria Terobos Jamaah Sholat Subuh, Langsung Peluk Imam Masjid
“Kami luruskan kabar itu tidak benar, dan pastikan kalau pelaku tidak membawa sajam, tangan pelaku berdarah saat kejadian akibat bertengkar dengan keluarganya, lalu memukul kaca rumah,” tegasnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan fakta di lapangan dari saksi para jemaah masjid dan orang tuanya, pelaku tidak ada membawa sajam.
“Baik imam dan jamaah saat itu tidak ada yang terluka dan Salat Subuh tetap berlanjut,” tuturnya.
Siswadi menjelaskan, hari itu juga pihaknya melakukan pengamanan dari Kanit Intel dan Bhabinkamtibmas, membawa pelaku tersebut ke RS Sambang Lihum dengan didampingi orang tua, keluarga, RT, serta tokoh masyarakat.
“Untuk keterangan hasil dari RSJ Sambang Lihum sampai saat ini belum keluar. Setelah mengantar anaknya ke RSJ Sambang Lihum, hari itu juga pihak keluarga dan orang tua pelaku melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat melakukan permohonan maaf atas perbuatan anaknya itu, dan disaksikan oleh tokoh agama dan pengurus masjid,” jelasnya.