SuaraJakarta.id - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, banjir di Kelurahan Jatimelati terjadi akibat penutupan dua dari tiga pintu air Waduk Tiu di Jalan Kampung Keramat, Setu.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Pepen ini usai menginspeksi ke lokasi penutupan pintu air Waduk Tiu di Jalan Kampung Keramat, Setu, Cipayung, Rabu (3/11/2020).
"Kebetulan (lokasi Waduk Tiu) berbatasan dengan Kota Bekasi. Saya sudah memantau dampak banjir di Kota Bekasi, tepatnya di Kelurahan Jatimelati akibat penutupan dua tanggul (pintu air)," ujarnya dilansir dari Antara, Kamis (5/11/2020).
Pepen mengatakan lokasi di dekat Waduk Tiu sedang dalam pengerjaan sodetan yang dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur.
Baca Juga:Pantau Banjir dan Macet, Warga Samarinda Bisa Akses CCTV Command Center
"Sebenarnya ada empat pintu air, tetapi dua pintu ditutup yang akhirnya menyebabkan banjir di daerah Kota Bekasi karena elevasinya tidak setinggi Jakarta Timur," ujarnya.
Rencananya, kata Rahmat, pengentasan banjir di Jatimelati akan dibuat tanggul sepanjang sekitar 605 meter dengan sistem tanggul beronjong.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar yang dikonfirmasi mengatakan persoalan banjir di wilayah Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, telah diselesaikan.
"Sudah dikoordinasikan dan sudah tuntas," katanya.
Camat Cipayung Fajar Eko Satrio mengatakan upaya penuntasan banjir di Jatimelati dilakukan melalui pemanfaatan Waduk Pondok Ranggon seluas 11 hektare.
Baca Juga:Usaha Anies Supaya Jakarta Tak Kebanjiran Terus
"Teknisnya kita buat sodetan Waduk Tiu menuju Waduk Pondok Ranggon. Selain itu kita pertebal tanggul sisi Kali Sunter hulu di wilayah Bekasi," katanya.
- 1
- 2