Jatimelati Banjir, Wali Kota Bekasi: Akibat Pintu Air Waduk Tiu Ditutup

Di dekat Waduk Tiu sedang dalam pengerjaan sodetan yang dilakukan oleh Suku Dinas SDA Jakarta Timur.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 05 November 2020 | 13:25 WIB
Jatimelati Banjir, Wali Kota Bekasi: Akibat Pintu Air Waduk Tiu Ditutup
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (keempat dari kanan) melakukan inspeksi ke lokasi penutupan pintu air Waduk Tiu di Jalan Kampung Keramat, Setu, Cipayung, Rabu (3/11/2020). Penutupan pintu air berimbas pada banjir di Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. [Dok. Kecamatan Cipayung]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, banjir di Kelurahan Jatimelati terjadi akibat penutupan dua dari tiga pintu air Waduk Tiu di Jalan Kampung Keramat, Setu.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Pepen ini usai menginspeksi ke lokasi penutupan pintu air Waduk Tiu di Jalan Kampung Keramat, Setu, Cipayung, Rabu (3/11/2020).

"Kebetulan (lokasi Waduk Tiu) berbatasan dengan Kota Bekasi. Saya sudah memantau dampak banjir di Kota Bekasi, tepatnya di Kelurahan Jatimelati akibat penutupan dua tanggul (pintu air)," ujarnya dilansir dari Antara, Kamis (5/11/2020).

Pepen mengatakan lokasi di dekat Waduk Tiu sedang dalam pengerjaan sodetan yang dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur.

Baca Juga:Pantau Banjir dan Macet, Warga Samarinda Bisa Akses CCTV Command Center

"Sebenarnya ada empat pintu air, tetapi dua pintu ditutup yang akhirnya menyebabkan banjir di daerah Kota Bekasi karena elevasinya tidak setinggi Jakarta Timur," ujarnya.

Rencananya, kata Rahmat, pengentasan banjir di Jatimelati akan dibuat tanggul sepanjang sekitar 605 meter dengan sistem tanggul beronjong.

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar yang dikonfirmasi mengatakan persoalan banjir di wilayah Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, telah diselesaikan.

"Sudah dikoordinasikan dan sudah tuntas," katanya.

Camat Cipayung Fajar Eko Satrio mengatakan upaya penuntasan banjir di Jatimelati dilakukan melalui pemanfaatan Waduk Pondok Ranggon seluas 11 hektare.

Baca Juga:Usaha Anies Supaya Jakarta Tak Kebanjiran Terus

"Teknisnya kita buat sodetan Waduk Tiu menuju Waduk Pondok Ranggon. Selain itu kita pertebal tanggul sisi Kali Sunter hulu di wilayah Bekasi," katanya.

Proyek Waduk Tiu telah sampai pada tahap pembuatan sodetan dari Kali Sunter sepanjang 23 meter dengan dimensi 120 meter.

Proyek tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari sodetan Kali Sunter sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter yang telah diselesaikan pada akhir September 2020.

Proyek sodetan tahap pertama telah terbukti mengurangi dampak banjir yang kerap merendam permukiman warga di sekitar bantaran sungai kawasan Cipinang Melayu.

Sebanyak 1.428 kepala keluarga (KK) di wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur, bebas dari banjir dalam dua kali peristiwa peningkatan tinggi muka air (TMA) hulu Kali Sunter pada Oktober 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak