Nah! Tinggi Kasus Covid-19, Warga DKI Ternyata Paling Malas Cuci Tangan

Untuk mencuci tangan dengan sabun, tidak sampai setengah warga ibu kota menaatinya

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 09 November 2020 | 12:21 WIB
Nah! Tinggi Kasus Covid-19, Warga DKI Ternyata Paling Malas Cuci Tangan
Ilustrasi Cuci Tangan (pixabay)

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta kerap mengajak warga ibu kota untuk rutin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau disingkat 3M. Namun dari tiga cara mencegah penularan Covid-19 itu, masyarakat Jakarta ternyata paling malas mencuci tangan pakai sabun.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sampai menjelang perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi, kepatuhan menggunakan masker berada di angka 70 persen. Selain itu, masyarakat yang aktif menjaga jarak aman sebanyak 60 persen.

Sementara itu, untuk mencuci tangan dengan sabun, tidak sampai setengah warga ibu kota menaatinya.

"Mencuci tangan berada di kisaran angka 35 persen," ujar Anies dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin (9/11/2020).

Baca Juga:Sudah Beroperasi di Masa Pandemi, Peminat Bioskop di Ambon Masih Sepi

Kendati demikian, Anies menyebut angka penerapan 3M itu mengalami peningkatan sejak awal November 2020. Data yang digunakannya itu merupakan hasil riset dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).

"Berdasarkan pengamatan perilaku 3M yang dilakukan FKM UI, terdapat peningkatan persentase kepatuhan masyarakat sejak awal November untuk seluruh indikator," jelasnya.

Anies menyebut pada bulan Oktober indikator penerapan perilaku 3M sempat menurun secara signifikan. Pemakaian masker dari 19 Oktober yang berada di angka 75 persen terus menurun hingga pada 2 November presentasenya menjadi hanya 60 persen.

Lalu untuk penerapan menjaga jarak, presentasenya pada 19 Oktober adalah 70 persen. Namun terus menurun hingga ke angka 55 persen pada 2 November.

Demikian juga dengan perilaku mencuci tangan dengan sabun yang sempat menurun. Saat 19 Oktober, angkanya mencapai 40 persen. Setelah itu penurunan terus terjadi hingga saat 2 November mencapai 30 persen.

Baca Juga:Toyota Umumkan Kasus Baru COVID-19 di Fasilitas Produksi Jepang

Meski sudah mengalami peningkatan, Anies menyebut angka presentase penerapan 3M sekarang ini masih di bawah standar organisasi kesehatan dunia atau WHO yang menetapkan angkanya 80 persen. Karena itu ia menyatakan akan mengupayakan untuk peningkatan penerapan 3M ini ke depannya.

"Pemprov DKI Jakarta akan terus bekerja sama dengan jajaran Forkopimda dalam upaya penegakan hukum atas protokol kesehatan masyarakat di wilayah Ibu Kota," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini