SuaraJakarta.id - Habib Bahar Bin Smith akan diperiksa polisi di kasus penganiayaan sopir taksi online. Saat ini Habib Bahar Bin Smith lagi dipenjara di kasus yang berbeda, namun kasus penganiayaan juga.
Petugas kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap Habib Bahar bin Smith terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap supir taksi daring pada tahun 2018. Polisi sudah mengantongi izin dari pihak Dirjen PAS untuk melakukan pemeriksaan terhadap Bahar bin Smith alias Habib Bahar.
"Jadi Ditreskrimum Polda Jawa Barat itu mengagendakan pemanggilan Habib Bahar bin Smith. Nanti pada tanggal 23 November 2020, kapasitasnya sebagai tersangka, pemeriksaan lanjutan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A. Chaniago di Polda, Rabu (18/11/2020).
Namun, Erdi belum dapat memastikan dimana tempat Bahar akan diperiksa. Erdi menuturkan, ada rencana beberapa tempat pemeriksaan Bahar, pertama di Lapas Gunung Sindur, Bogor yang menjadi tempat Bahar ditahan.
Baca Juga:Nikita Mirzani ke Istri Habib Bahar yang Datangi Rumahnya: Dibayar Berapa?
Lalu opsi kedua yakni di Polda Jabar, atau tepatnya di Direktorat Reserse Direktorat Reserse Umum Polda Jabar.
"Itu kita belum tahu, apakah pemeriksaannya di Polda jabar atau penyidik yang akan berangkat ke LP Gunung Sindur Bogor," jelas Erdi.
Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Chuzaini Patoppoi, mengaku bahwa kepolisian Polda Jabar belum pernah menerima surat perdamaian ataupun pencabutan laporan terkait kasus Habib Bahar.
"Betul (Bahar) berdasarkan hasil gelar perkara telah ditetapkan tersangka. Saat ini penyidik sedang minta ijin ke Ditjen Pas Kementrian Hukum dan Ham, untuk periksa yang bersangkutan, di Lapas Gunung Sindur," ujarnya, Selasa (27/10/2020).
Berdasarkan surat nomor B/4094/X/2020/Ditreskrimum yang dikeluarkan di Bandung tanggal 21 Oktober, Bahar ditetapkan sebagai tersangka berdasar laporan pada tanggal 4 September 2018 lalu dengan pelapor bernama Andriansyah.
Baca Juga:Nikita Mirzani Sebut Istri Habib Bahar bin Smith Mau Geruduk Rumahnya
Dalam kasus ini, bahar diduga melakukan penganiayaan secara bersama-sama, sebagaimana diatur dalam Pasal 170 KUHP dan 351 KUH Pidana.
Mengingat belum diterimanya surat pencabutan ataupun perdamaian maka Polda Jabar masih menetapkan Bahar bin Smith sebagai tersangka.