SuaraJakarta.id - Sejumlah baliho dan spanduk Habib Rizieq Shihab masih bertebaran di wilayah Bogor, seperti di sepanjang Jalan Raya Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/11/2020).
Pantauan SuaraJakarta.id, saat menelusuri sepanjang Jalan Raya Megamendung Bogor, spanduk dan baliho raksasa Habib Rizieq masih terpasang.
Seperti di Jalan Raya Cikopo Selatan, Desa Sukamaju, Kecamatan Megamendung, spanduk dan baliho ucapan selamat datang kepada pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu masih kokoh terpasang.
Bahkan, spanduk ukuran pas dengan badan jalan di dekat kantor Polsek Megamendung juga masih terpasang.
Baca Juga:Instruksi Mendagri Ancam Copot Kepala Daerah, RK: Jabatan Ada Resikonya
"Umat Islam Bogor Raya mengucapkan, Ahlan Wasahlan Imam Besar Umat Islam Habib Muhammad Rizieq Shihab," begitu bunyi dalam spanduk di dekat kantor Polsek Megamendung, tepatnya di Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung.
Sekedar diketahui, Jalan Raya Megamendung itu merupakan akses utama menuju Ponpes Agrokultural Markaz Syariat yang berlokasi di Jalan Cikopo Selatan, Kampung Lembah Nendeut RT 05/04, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung.
Namun, spanduk berukuran kurang lebih 20X1 meter sebelah kanan jalan di Simpang Gadog menuju puncak, "Selamat datang imam besar umat islam Indonesia Al Habib Muhammad Rizieq Shihab, Ayo Gelorakan Revolusi Ahlaq" bunyi dalam spanduk tersebut sudah dicopot.
Tidak hanya itu, sebelah kiri jalan Simpang Gadog menuju Puncak Bogor berukuran kurang lebih 10X1 meter, "Ahlan wasahlan wa marhaban Habib Muhammad Rizieq Shihab," bunyi dalam spanduk tersebut juga sudah dicopot.
Tidak hanya itu saja, berbagai baliho dan spanduk Habib Rizieq yang sebelumnya memenuhi kawasan Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor itu sudah dicopot juga.
Baca Juga:Poster Bergambar Rizieq Diinjak-Dibakar Pendemo, GNPF Sumut: Aksi Bayaran
Informasi yang didapat SuaraJakarta.id, aksi penurunan spanduk dan baliho raksasa pentolan FPI itu digencarkan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi