Minimalisir Nakes Infeksi Covid-19, RS Omni Uji Coba Tanam Chip RFID di APD

Berbagai upaya dilakukan para rumah sakit dengan memperketat protkol kesehatan dan kebersihan peralatan medis serta lingkungan.

Arief Apriadi
Minggu, 22 November 2020 | 07:32 WIB
Minimalisir Nakes Infeksi Covid-19, RS Omni Uji Coba Tanam Chip RFID di APD
Ilustrasi APD. (Shutterstock)

SuaraJakarta.id - Di tengah pandemi Covid-19, rasa khawatir terpapar tak hanya dirasakan masyarakat umum tapi juga tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit.

Untuk meminimalisir resiko terinfeksi virus, berbagai upaya dilakukan para rumah sakit dengan memperketat protkol kesehatan dan kebersihan peralatan medis serta lingkungan.

Misalnya dilakukan Rumah Sakit Omni Internasional di Alam Sutera Kota Tangerang Selatan. Mereka, menanamkan sejenis chip ke semua linen di rumah sakit. Mulai dari seragam tenaga kesehatan, alat pelindung diri (APD), selimut, seprei hingga sarung bantal.

Chip tersebut berasal dari teknologi Radio Frequency Identification (RFID) sistem. Alat tersebut menggunakan sistem radiasi elektromagnetik untuk mengirimkan kode dan data. Selain itu, juga bisa mengukur kualitas kelayakan linen para tenaga medis hingga mengurangi potensi terinfeksi virus, salah satunya Covid-19.

Baca Juga:Jelang Pilkada Bantul, KPU Gelar Simulasi Pemungutan Suara dengan Prokes

Presiden Direktur Omni Hospital Group dr Maria Theresia Yulita mengatakan, dengan teknologi RFID pengelolaan bahan linen saat diloundri lebih efisien. Selain itu, juga mencegah penularan penyakit infeksi terutama Covid-19 dalam pengelolaan linen bekas pakai di rumah sakit.

"Linen kotor atau spray yang kotor tidak lagi perlu dipegang secara fiisk. Setelah dibungkus dengan kantong, tidak perlu lagi dicek atau dihitung jumlahnya. Semua data sudah terkumpul dari chip yang terpasang. Minimnya sentuhan itu, bisa salah satu cara kita menanggulangi mata rantai Covid di rumah sakit," katanya saat agreement dengan PT IDS sebagai vendor dari teknologi RFID, di aula RS Omni Internasional, Tangsel, Jumat (20/11/2020).

Yulita menerangkan, dengan penggunaan RFID tersebut berharap, dapat efisiensi mulai dari beban hingga anggaran rumah sakit di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.

"Kita tidak lagi perlu mengecek linen yang akan dilaundri, jadi lebih efisien. Nggak perlu khawatir akan hilang atau tertukar saat laundri di vendor. Selain itu juga efisisensi terhadap dana rumah sakit yang harus tetap memberi layanan mutu tinggi di tengah pandemi ini," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT Indo Dwi Sentosa (IDS) Devire Rose mengklaim, chip RFID itu bisa tahan suhu panas sampai 170 derajat celcius.

Baca Juga:Kehabisan Stok APD, PMI Jember Hentikan Layanan Antar Jenazah Covid-19

"Chip-nya berbentuk persegi kecil dan dibisa ditanamkan disemua bagian lenin di rumah sakit. Untuk ketahanan dicuci dengan laundri bisa tahan sampai 2.000 kali cuci," ungkapnya.

Devire menuturkan, uji coba chip teknologi RFID di RS Omni Internasional merupakan kali pertama dan perdana di Indonesia.

"Kami berharap, teknologi RFID sistem ini juga bisa diterapkan diseluruh rumah sakit di Indonesia. Selain lebih efisien dan mengontrol data pengelolaan linen itu, juga bisa mengurangi resiko infeksi di rumah sakit," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini