SuaraJakarta.id - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melonjak.
Diklaim kenaikan tersebut berasal dari klaster pekerja yang kebanyakan bekerja di Jakarta.
Dalam sehari, jumlah kasus positif Covid bertambah 174 kasus. Jumlah itu jadi yang tertinggi di Tangsel.
Lonjakan tersebut terjadi pada Minggu (29/11/2020) dan tercatat di website resmi lawancovid19.tangerangselatankota.go.id.
Baca Juga:Surat Suara Pilkada Tangsel Selesai Dilipat, Kurang 1.889 Lembar
Dengan melonjaknya 174 kasus kemarin, total akumulatif kasus Covid-19 di Tangsel ada 2.798 pasien.
Jumlah itu terus bertambah. Terkini ada penambahan 40 pasien terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga menjadi 2.838 positif Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Tangsel, Tulus Muladiyono mengklaim, bahwa melonjaknya jumlah psoutif itu berasal dari warga yang bekerja di Jakarta.
"Banyaknya (kasus Covid-19) dari klaster pekerja. Kan banyak warga Tangsel yang kerja di Jakarta, sekira 40 persen. Sisanya ke wilayah lain di Banten," kata Tulus ditemui di kantor Dinkes Tangsel, Senin (30/11/2020).
Tulus yang juga menjabat Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tangsel menyebut, adanya lonjakan 174 kasus positif Covid-19 bukan rekor baru kasus selama korona melanda.
Baca Juga:Awas! Penculik Anak Berkeliaran di Pondok Aren, 2 Bocah Nyaris Jadi Korban
Menurutnya, 174 kasus positif itu merupakan pasien yang yang menjalani isolasi mandiri di rumah dan baru diketahui setelah sembuh dari Covid-19.
"Kalau rekor baru sih nggak ya, kalau kita melakukan pelacakan 174 kan karena sembuh. Mereka penambahan dari isolasi mandiri dan tanpa gejala. Bisa aja mereka hasil swab, tapi bukan dari Dinkes Tangsel. Orang kan kadang susah dihubungin kalau dalam konteks positif," pungkasnya.
Hingga saat ini, tercatat ada tiga kelurahan yang masih menjadi zona merah di Tangsel, yakni Kelurahan Jurang Mangu Barat Pondok Aren, Kelurahan Serpong dan Kelurahan Lengkong Gudang Kecamatan Serpong.
Kontributor : Wivy Hikmatullah