Jika Menang Pilkada Depok, Idris-Imam Janji Berikan Gajinya untuk Rakyat

Selama menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota nanti, mereka berjanji akan memberikan gajinya untuk keperluan masyarakat Depok.

Arief Apriadi
Sabtu, 05 Desember 2020 | 06:13 WIB
Jika Menang Pilkada Depok, Idris-Imam Janji Berikan Gajinya untuk Rakyat
Bakal Pasangan Calon Wali dan Wakil Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono. (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJakarta.id - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono menyatakan siap menyerahkan gajinya untuk kepentingan warga bila terpilih di Pilkada 2020 yang berlangsung 9 Desember nanti.

Selama menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota nanti, mereka berjanji akan memberikan gajinya untuk keperluan masyarakat Depok.

"Kami berdua sepakat untuk itu (memberikan gaji) dan sudah terbiasa memberikan gaji kami untuk kepentingan warga," kata Imam Budi Hartono ketika dikonfirmasi SuaraJakarta.id, usai debat di TV One, Jumat (4/12/2020).

Alasan gaji diberikan kepada masyarakat, jelas Imam Budi Hartono, karena warga lebih membutuhkan.

Baca Juga:Tolak Rapid Test, Petugas KPPS di Gunungkidul Siap-siap Saja Diganti

Ia berharap, semoga rencana itu menjadi wasilah Idris-Imam agar bisa lebih baik dalam melayani warga, dan dapat membawa kebahagiaan dunia akhirat.

"Warga lebih membutuhkan ketimbang kami. Semoga selama kami menjabat kami bisa berbuat itu," ucap Imam singkat.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok menggelar debat terbuka putaran ketiga Pilkada Depok 2020 yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi swasta, Jumat (4/12/2020) malam.

Debat Pilkada Depok malam itu mengangkat tema tentang kerukunan sosial, demografi dan lingkungan hidup.

Dalam debat tersebut, panelis bertanya terkait beredarnya isu yang menyebutkan Depok sebagai kota intoleran.

Baca Juga:Bakal Masuk Ruang Isolasi, KPU Klaim Tak Paksa Pasien Covid Nyoblos Pilkada

Menjawab pertanyaan itu, calon Wali Kota Depok dari pihak petahana, Mohammad Idris, membantahnya.

"Tidak benar, kami minta data yang kongkret. Karena Indeks sosial saya akui. Pada tahun 2019 cukup baik, kerukunan agama jangan sampai indeks ini diabaikan," jawab Idris.

Kontributor : Supriyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini