Siksa Anak Tiri karena Tak Bisa Kerjakan PR, S Ternyata Gampang Naik Darah

Aksi sadis ayah tiri di bekasi menyiksa anak tirinya itu direkam tetangga hingga viral di media sosial

Agung Sandy Lesmana | Yosea Arga Pramudita
Senin, 07 Desember 2020 | 10:31 WIB
Siksa Anak Tiri karena Tak Bisa Kerjakan PR, S Ternyata Gampang Naik Darah
Ilustrasi kekerasan. [Shutterstock]

SuaraJakarta.id - Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede Iptu Santri Dirga menceritakan aksi ayah yang menganiaya anak tirinya gegara tak mau mengerjakan tugas sekolah alias pekerjaan rumah (PR). Aksi penganiayaan itu menggemparkan warganet setelah rekaman videonya beredar di media sosial. Ternyata pelaku S memang sering menganiaya anak tirinya karena miliki sifat tempramental. 

Santri Dirga menyebutkan jika peristiwa ayah menganiaya anaknya itu terjadi di Kompleks Chandra Baru, Pondok Melati, Kota Bekasi, Kamis (3/12/2020) pekan lalu. 

"Betul, kejadian tanggal 3 Desember," ungkap Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede Iptu Santri Dirga kepada Suara.com, Senin (7/12/2020) pagi.

Dirga mengatakan, anak itu kerap mendapat penyiksaan dari ayah tirinya yang berinisial S. Dalam insiden di video tersebut, si anak rupanya tidak bisa mengerjakan PR sehingga mendapatkan penyiksaan dari S.

Baca Juga:Korban KDRT: Saya Kabur Tengah Malam Pakai Sandal Jepit

"Bapak mukulin anak tirinya karena tidak bisa ngerjain PR-nya sendiri," sambungnya.

Meski demikian, kasus penganiayaan tersebut sudah selesai. Pasalnya, ibu si anak yang berinsial Y ogah melanjutkan tindakan penganiayaan tersebut ke proses hukum.

"Saat ini sudah damai malah. Kami tindaklanjuti. ibunya si anak tidak mau melaporkan karena masih mempertahankan keutuhan keluarga," ungkap Dirga.

Menurut dia, S yang mempunyai sifat tempramental memang kerap menyiksa korban. Dengan demikian, sang istri akan mengambil proses hukum jika S kembali kedapatan menyiksa korban.

"Memang kata ibu dan anaknya, bapak ini sering mukulin sebelumnya karena tempramental. Kalau sekali lagi suaminya berulah, baru ibunya akan melapor secara pidana," imbuh Dirga.

Baca Juga:Kisah Berdarah nan Menjijikkan di Balik Riwayat Tas Hermes nan Mewah

Kasus penganiayaan anak di Bekasi berawal ketika videonya viral di media sosial, Instagram.

Video dengan durasi 36 detik itu diunggah oleh akun @harycops_99. Mula-mula, terdengar jeritan suara dari rumah dengan tembok berwana kuning -- sebab video diambil dari seberang rumah tersebut.

Namun makin lama jeritan anak tersebut makin menjadi-jadi. Si perekam video sempat mengatakan jika bocah yang disiksa itu merupakan anak tiri.

"Sempat tinggal di sini, terus kosong rumahnya 2-3 tahun, balik lagi ya ini bareng istri baru sama anak tirinya yang sekarang. Anaknya tirinya disiksa dengerin aja dari awal video. Tuh kedengaran," kata sang perekam video.

Sang perekam video dalam mengatakan, anak tersebut hampir setiap hari mengalami penyiksaan. Misalnya tidak diberi makan hingga dikunci dari dalam rumah.

"Dia tuh hampir tiap hari diginiin (disiksa) sampai dikuncin di luar, sampai nggak dikasih makan, tetangga tuh bingung mau dilaporin apa nggak karena urusan keluarga," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini