SuaraJakarta.id - Komnas HAM angkat bicara terkait bentrok yang terjadi antara polisi dan FPI di Tol Jakarta-Cikampek (Tol Japek), Senin (7/12/2020) kemarin.
Komisoner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim penyelidikan.
Tim penyelidikan itu dibentuk untuk mengusut baku tembak polisi dengan FPI yang mengakibatkan enam laskar tewas, Senin dini hari.
Tim penyelidikan Komnas HAM itu bakal mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk menguak fakta di balik kejadian tersebut.
Baca Juga:Baku Tembak di Tol Japek, Polisi Selidiki Senpi Diduga Milik Laskar FPI
Choirul mengatakan, tim tersebut tengah mendalami informasi yang beredar di tengah publik.
"Komnas HAM melalui pemantuan dan penyelidikan telah membuat tim. Saat ini sedang mendalami informasi untuk memperdalam berbagai informasi yang beredar di publik," kata Choirul dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020).
![Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam. [Suara.com/Stephanus Aranditio]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/09/94806-komisioner-komnas-ham-mohammad-choirul-anam.jpg)
Choirul menjelaskan tim penyelidikan Komnas HAM sudah bergerak untuk mengumpulkan fakta-fakta dari pihak terkait. Tim itu juga menggali informasi dari FPI
"Termasuk menggali keterangan dari FPI secara langsung yang saat ini sedang berlangsung," ujarnya.
Demi kelancaran pengungkapkan fakta atas penembakan laskar FPI tersebut, Choirul meminta kepada seluruh pihak terkait mau bekerja sama dan terbuka. Termasuk pihak kepolisian.
Baca Juga:Laskar FPI Ditembak Polisi, DPR Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta
"Proses awal ini tim telah mendapatkan beberapa ketarangan secara langsung dan sedang memperdalam," tuturnya.