Jelang Demo Pendukung Habib Rizieq, Polisi Tangerang Jaga Perbatasan 24 Jam

Aparat bersiaga di gerbang tol Balaraja Barat, Balaraja Timur, serta tol Kedaton, Kecamatan Pasar Kemis.

Siswanto
Jum'at, 18 Desember 2020 | 11:07 WIB
Jelang Demo Pendukung Habib Rizieq, Polisi Tangerang Jaga Perbatasan 24 Jam
ILUSTRASI: Massa aksi damai pecinta Habib Rizieq Shihab bergerak menuju Polres Tangsel, Selasa (15/12/2020). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Aparat Polresta Tangerang bersiaga 24 jam di kawasan perbatasan dengan Kabupaten Serang dan Tangerang Selatan, Banten, untuk antisipasi pendukung Habib Rizieq Shihab pergi ke Jakarta untuk demonstrasi.

Kapolresta Tangerang Komisaris Besar  Ade Ary Syam Indradi  mengatakan petugas bersiaga juga di pintu tol pada empat titik.

"Kami sudah mengamankan ada sebanyak 14 anak yang hendak melakukan aksi demo dengan cara menumpang kendaraan ke Istana Negara," kata Ade.

Aparat bersiaga di gerbang tol Balaraja Barat, Balaraja Timur, serta tol Kedaton, Kecamatan Pasar Kemis.

Baca Juga:5 Ribu Aparat Jaga Aksi Pendukung Habib Rizieq, 7.500 Aparat Dicadangkan

Menurut dia, kesiapsiagaan petugas merupakan bagian dari operasi yustisi yang juga dilaksanakan di kawasan Solear serta berbatasan dengan Tangerang Selatan.

Ade menambahkan setiap titik tersebut terdapat 35 petugas yang siaga hingga Jumat sore.

Anak yang diamankan tersebut, kata Ade, dianggap melanggar protokol kesehatan, tanpa masker, dan tidak menjaga jarak karena menumpang kendaraan bak terbuka.

Ia mengatakan bahwa mereka yang akan ikut demo ke Jakarta tersebut berusia 14 tahun hingga 17 tahun. Mereka mendapatkan ajakan dari teman melalui media sosial.

"Kami masih memintai keterangan kepada anak tersebut sembari memberikan imbauan dan edukasi mengenai dampak pandemi COVID-19," katanya.

Baca Juga:Dampak Besar Aksi 1812 Bebaskan Habib Rizieq, Jangan Lewat Jalan Ini

Ade mengatakan bahwa Jakarta saat ini berstatus zona merah. Oleh sebab itu, pihaknya meminta mereka agar tidak berangkat ikut demo.

Bila mau ikut aksi demonstrasi, kata dia, berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Jika ada perbedaan pandangan, silakan menempuh jalur hukum," ujarnya.

Kapolresta mengharapkan kepada semua pihak, terutama para orang tua, agar mengawasi anak-anaknya karena kebanyakan mereka mengaku mendapatkan ajakan teman. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak