SuaraJakarta.id - Seorang oknum pengemis dimaki-maki oleh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi setelah kedapatan kembali meminta-minta di jalanan. Aksi eks Bupati Purwakarta memarahi pengemis yang diduga berpura-pura menderita stroke itu viral setelah videonya beredar luas di media sosial.
Video itu awalnya diunggah Dedi melalui akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel kemudian dibagikan oleh sejumlah akun Instagram, salah satunya diunggah oleh akun @manaberita.
Dalam rekaman video, oknum pengemis sedang yang duduk di kursi roda itu dimarahi Dedi. .
Dedi yang menemui pengemis tersebut di pinggir jalan sedang didorong oleh seorang perempuan yang diduga adalah istrinya.
Baca Juga:Damaikan Konflik Anak yang Laporkan Ibu ke Polisi, Dedi: Alhamdulillah
![Dedi Mulyadi marahi pengemis [YouTube/Dedi Mulyadi Channel]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/17/81409-dedi-mulyadi-marahi-pengemis.jpg)
Ia juga menuturkan bahwa beberapa waktu lalu pengemis tersebut pernah ia bantu menemukan solusi agar tidak mengemis lagi.
"Bapak ini saya dulu pernah nanganin, anaknya dikasih bantuan minta modal, disuruh kerja tidak mau, digaji tiap bulan, anaknya yang STM dikasih modal enggak mau biar enggak minta-minta. Tapi ini minta-minta," kata Dedi Mulyadi dalam video itu seperti dikutip dari Suarajabar.id.
Dedi menyoroti kaleng plastik yang terpasang di kursi roda pengemis tersebut. Tertulis di sana bahwa uang yang diminta pengemis itu adalah untuk pengobatan stroke.
Namun, Dedi mengatakan bahwa kondisi stroke yang dialami pria tersebut sudah jauh lebih baik.
![Dedi Mulyadi marahi pengemis [YouTube/Dedi Mulyadi Channel]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/17/72909-dedi-mulyadi-marahi-pengemis.jpg)
"Saya udah ke rumahnya bukan stroke, di rumahnya biasa, ngobrol normal, iya betul ini bawaan," katanya sambil mendebat perkataan dari perempuan yang bersama pengemis tersebut.
Baca Juga:Cabut Laporan Hukum Ibunya, Agesti Diangkat Menjadi Anak Dedi Mulyadi
Dedi menyayangkan mengapa bantuan dan solusi yang ia tawarkan beberapa waktu lalu ditolak oleh keluarga pengemis tersebut, termasuk oleh anak-anaknya.
- 1
- 2