Naik Rp 10 Ribu, Pedagang Daging di Pasar Cimanggis Mogok Jualan 3 Hari

Dia menerangkan, kenaikan harga daging terjadi sejak awal Tahun Baru.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 20 Januari 2021 | 21:53 WIB
Naik Rp 10 Ribu, Pedagang Daging di Pasar Cimanggis Mogok Jualan 3 Hari
Adi, salah satu pedagang daging di Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangsel menunjuk lapak penjual daging yang kosong lantaran mogok berjualan sebagai bentuk protes kenaikan harga daging, Rabu (20/1/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy]

SuaraJakarta.id - Sejumlah pedagang daging di Pasar Cimanggis, Ciputat Kota Tangerang Selatan, melakukan aksi mogok dagang.

Mereka mogok dagang lantaran kesal dengan harga daging yang mengalami kenaikan harga Rp 10 ribu.

Salah seorang pedagang daging di Pasar Cimanggis, Adi mengatakan, akan mogok berdagang selama tiga hari.

"Kita mogok dagang karena posisinya (harga) lagi mahal. Makanya kita demo dengan cara berhenti dagang selama tiga hari, Rabu, Kamis dan Jumat. Mulai dari semalem juga enggak dagang," katanya ditemui di Pasar Cimanggis, Ciputat, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga:Harga Daging Sapi Naik Drastis, Pedagang Duga Karena Nilai Impor

Adi mengaku, keberatan dengan naiknya harga daging tersebut.

Dia menerangkan, kenaikan harga daging terjadi sejak awal Tahun Baru.

"Naik sejak Tahun Baru kemarin. Awal naik Rp 1.000, sekarang malah jadi Rp 10 ribu naiknya," ungkapnya.

Dengan harga daging naik Rp 10 ribu itu, Adi mengaku rugi. Lantaran sepi pembeli dan hanya mengandalkan pembeli dari tukang bakso dengan harga beli dari tempat pemotongan hewan.

"Harganya naik Rp 10 ribu jadi Rp 120 ribu. Biasanya Rp 100 ribu, naik dari pemotongan Rp 110 ribu. Kerugian pasti ada, kita masukin (jual) ke tukang bakso segitu, Rp 110 ribu, cuma balik modal aja. Langganan enggak mau dinaekin (harga), jadi lebih baik libur dulu," papar Adi.

Baca Juga:Cara Pemerintah Tekan Harga Daging, Impor Sapi dari Meksiko dan Australia

Dalam masa mogok dagang ini Adi mengatakan bakal mudik ke kampung halamannya dan berharap harga daging bisa kembali normal.

"Enggak jualan, pulang kampung ke Pandeglang. Balik lagi nanti hari Sabtu jualan lagi. Syukur-syukur harganya sudah turun, normal kayak sebelumnya," pungkas Adi.

Terpisah, pemilik Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tunas Karya di Pamulang, Suwandi mengatakan, dirinya pun ikut mogok memotong hewan sapi dan lainnya.

Itu dilakukan, sebagai bentuk dukungan kepada rekan satu profesi yang melaksanakan mogok dagang.

"RPH mengikuti rekan-rekan yang melaksanakan (mogok). Kita sebenarnya tidak ada instruksi untuk demo atau apa, tidak ada sebenarnya. Kita ikut berpartisipasi dengan teman-teman kita pedagang, harus ikut support. Karena memang harga tidak sewajarnya seperti ini," katanya.

Lebih lanjut Suwandi menuturkan, harga daging di pasaran bahkan ada yang mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Harga tersebut, jauh lebih mahal dibandingkan saat perayaan Lebaran tahun 2020 lalu.

"Kita itu Lebaran saja masih Rp 88-89 ribu. Normalnya Rp 84 ribu per kilogram. Sekarang itu seharusnya kita jual Rp 94-96 ribu per kilogram, modalnya. Kalau di pasar itu sudah sampai Rp 150 ribu," pungkasnya.

Pantauan SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangsel, lapak para penjual daging tampak kosong tanpa aktivitas.

Papan kayu yang dipakai alas memotong daging pun tertata rapi di sejumlah lapak pedagang.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak