Seret Menteri Nadiem, Fernando Sebar Hoaks Aturan Siswi Nonmuslim Berhijab

Marilah Fernando Nainggolan ini juga menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya untuk berbuat demikian.

Agung Sandy Lesmana
Kamis, 28 Januari 2021 | 10:29 WIB
Seret Menteri Nadiem, Fernando Sebar Hoaks Aturan Siswi Nonmuslim Berhijab
Marulak Fernando Nainggolan, penyebar hoaks siswi nonmuslim wajib pakai hijab. (istimewa)

SuaraJakarta.id - Marulak Fernando Nainggolan, warga asal Bangkinang, Kampar menjadi viral di media sosial setelah menyatakan di daerah tempat tinggalnya menerapkan aturan memakai jilbab bagi siswi nonmuslim di sekolah. Pernyataan yang direkam melalui video itu mendadak menjadi sorotan warganet karena dianggap menyebar hoaks.

Parahnya, Fernando juga men-tweett Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI @Nadiem Anwar Makarim bahwa seluruh Sekolah di daerah Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau sejak dahulu mewajibkan seluruh siswi baik muslim atau non-muslim untuk memakai jilbab.

Dikutip dari Riauonline.com--media jaringan Suara.com, cuitan tersebut tentu menuai pro-kontra Netizen di Indonesia khususnya di Provinsi Riau sehingga dia diminta netizen untuk memberikan klarifikasi atas cuitannya tersebut. Akhirnya setelah menyadari kesalahannya tersebut, Marulak meminta maaf atas cuitannya karena telah menyebar hoaks.

"Saya Marulak Fernando Nainggolan, Senin, 25 Januari 2021 memang benar memposting mewajibkan seluruh siswi untuk memakai Jilbab di daerah Bangkinang, saya meminta maaf atas perbuatan saya tersebut," ucapnya dalam sebuah video klarifikasi berdurasi dua menit, Kamis, 28 Januari 2021.

Baca Juga:Pentolan KAMI Jumhur Hidayat Akan Sampaikan Eksepsi di Sidang Kasus Hoaks

Marilah Fernando Nainggolan ini juga menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya untuk berbuat demikian.

"Saya menulis cuitan seperti itu karena ingin meniru atau mencontoh peraturan yang ada di Padang, Sumatera Barat yang mewajibkan wanita non-muslim untuk memakai jilbab," tambahnya.

Pria asal Sumatera Utara ini juga mengatakan bahwa perbuatannya untuk mewajibkan wanita non-muslim memakai jilbab merupakan keinginan dia sendiri tanpa ada intimidasi orang lain. 

"Saya membuat bedasarkan keinginan saya sendiri, kebawa emosi dengan peraturan yang ada di Padang, Sumbar yang juga mewajibkan seluruh siswi sekolah untuk memakai jilbab. Dari hati paling dalam saya minta maaf dan berjanji akan bijak dalam bermedia sosial," pungkasnya.

Baca Juga:Hentikan Kisruh Jilbab di Padang, Pendeta Titus Wadu: Bukan Masalah Agama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini