Harga Cabai Rawit di Pasar Serpong Makin Pedas, Pedagang: Barangnya Susah

"Harga cabai rawit naik dari sebulan yang lalu."

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 12 Maret 2021 | 14:39 WIB
Harga Cabai Rawit di Pasar Serpong Makin Pedas, Pedagang: Barangnya Susah
Muamar, salah seorang pedagang cabai rawit di Pasar Serpong, Kota Tangsel, Jumat (12/3/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Harga cabai rawit di Pasar Serpong Kota Tangerang Selatan makin pedas lantaran alami kenaikan dua kali lipat dari harga normal.

Kenaikan harga cabai rawit pun dikeluhkan sejumlah pedagang. Salah satunya Muamar.

Dia mengatakan kenaikan harga cabai rawit hingga dua kali lipat sudah terjadi sejak sebulan lalu.

"Harga cabai rawit naik dari sebulan yang lalu. Harga normal itu Rp 60 ribuan sekilo, sekarang Rp 120-150 ribu sekilonya," katanya ditemui di Pasar Serpong Tangsel, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga:Rebus Cabai Rawit Merah, Wanita Ini Syok Lihat Warnanya Luntur dan Bau Cat

Muamar menerangkan, semenjak naik dua kali lipat, para pelanggannya pun mengurangi porsi belanjaan. Dari biasanya satu kilogram (kg), kini kebanyakan pembeli hanya membeli seperempat atau hanya setengah kg.

Akibatnya, ia pun mengurangi porsi penyediaan cabai rawit di lapaknya. Dari semula 30 kg, kini hanya setengahnya.

"Pembeli sih masih ramai, tapi jumlah yang dibelinya sedikit. Jadi kita juga kurangin stoknya, cari aman. Khawatir gak laku malah busuk," terangnya.

Dari yang dia ketahui, makin pedasnya harga cabai rawit diduga karena stok dari petani yang berkurang akibat musim penghujan.

"Barangnya susah, soalnya kan masih musim hujan. Di petani katanya banyak yang busuk hasil panennya. Jadi harga di pasaran jadi naik dua kali lipat gini," ungkapnya.

Baca Juga:Harganya Melambung Tinggi, Kebun Cabai Rawit Dijarah Maling

Senada dikatakan Wahyudin. Pedagang berusia 40 tahun itu mengeluhkan kenaikan harga cabai rawit. Padahal, harga jenis cabai lainnya cenderung stabil dan turun.

"Harganya parah, pedes banget kayak rasanya. Tadinya biasa Rp 30-40 ribuan sekilo, sekarang harga belinya aja Rp 120 ribu. Kita jual Rp 130-140 ribuan," katanya.

Wahyudin juga mengaku, ia mengurangi stok cabai rawit dari yang biasa 10 kg, kini hanya 5 kilogram.

Saat SuaraJakarta.id—grup Suara.com—mengunjungi lapaknya, bahkan tak lagi menjual cabai rawit merah. Diganti dengan cabai biasa yang masih muda.

"Cabai rawit sudah abis, udah nggak kebagian, stok di sana (Pasar Tanah Tinggi) sedikit. Ini diganti sama cabai biasa yang muda," ungkapnya.

Selain harga cabai rawit, Wahyudin yang sudah 10 tahun berdagang di Pasar Serpong Tangsel, juga mengeluhkan tingginya harga tomat.

Ia menyebut harga tomat juga naik dua kali lipat. Dari Rp 5 ribu per kg, kini mencapai Rp 10 ribu per kg.

"Nah ini, tomat juga ikut-ikutan naik dua kali lipat harganya. Tadinya cuma Rp 5 ribu, sekarang jadi Rp 10 ribu per kg. Padahal kualitasnya juga jelek, banyak yang busuk," tuturnya.

"Sama kayak cabai, katanya akibat musim hujan hasil panen di petani pada busuk, jadi susah dapatnya," sambung Wahyudin.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini