Surat Terakhir SP Sebelum Gantung Diri di Hutan Kota: Bapak yang Salah

Peristiwa gantung diri di Hutan Kota Jaktim tersebut dibenarkan Kanit Polsek Kramat Jati, Iptu Dicky Agri.

Rizki Nurmansyah
Senin, 15 Maret 2021 | 13:34 WIB
Surat Terakhir SP Sebelum Gantung Diri di Hutan Kota: Bapak yang Salah
Ilustrasi mayat gantung diri.

SuaraJakarta.id - Aksi nekat dilakukan warga Pondok Gede berinsial SP (44). Pria paruh baya itu nekat akhiri hidup dengan gantung diri.

Tindakan itu dilakukan pria asli Pati, Jawa Tengah, tersebut di Hutan Kota Jakarta Timur.

Tepatnya di daerah Kampung Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jaktim. Mayat korban ditemukan pada Minggu (14/3/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kasus gantung diri itu diunggah oleh akun Instagram @info_jakartatimur.

Baca Juga:Detik-detik Pria Gantung Diri di Pondok Ungu Bekasi Terekam CCTV

"Ditemukan sesosok mayat laki-laki dengan leher terikat/leher tergantung seutas tali di kali kecil Kp. Dukuh Kec. Kramat jati #JakartaTimur. Belum bisa dipastikan motifnya karena masih dalam penyelidikan kepolisian," tulisnya.

Peristiwa gantung diri di Hutan Kota Jaktim tersebut dibenarkan Kanit Polsek Kramat Jati, Iptu Dicky Agri.

Dicky menyampaikan bahwa korban tinggal di Pondok Gede, Bekasi. Diduga korban nekat mengakhiri hidup karena permasalahan keluarga.

"Domisili di Pondok Gede dan sudah berkeluarga," tutur Dicky dilansir dari Terkini.co.id—jaringan Suara.com—Senin (15/3/2021).

Saat ditemukan, kata Dicky, SP dalam kondisi leher terikat. Melihat dari kondisi itu, polisi menduga korban melakukan bunuh diri.

Baca Juga:Geger Pria Tewas Tergantung di Bekasi, Polisi: Gantung Diri Murni

"Karena pada saat kami lihat mayat itu ditemukan lidah menjulur dan tergigit seperti ciri-ciri orang bunuh diri," jelas Dicky.

Di TKP (tempat kejadian perkara), polisi juga menemukan sepucuk surat di samping mayat pria tersebut.

Isi surat itu intinya berisi penyesalan korban karena telah menjadi beban keluarga.

"Ditemukan surat kecil gitu, kayak robekan kertas tentang penyesalannya. Intinya buat keluarganya. Bapak sing salah (bapak yang salah—red)," ungkap Dicky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini