Terkuak, Pegawai Sekolah Penyiksa Kucing di Tangsel Menantu Pemilik Yayasan

Dikbud Tangsel sudah menegur pihak sekolah hingga yayasan Sekolah Kristen Solideo tersebut.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 24 Maret 2021 | 16:15 WIB
Terkuak, Pegawai Sekolah Penyiksa Kucing di Tangsel Menantu Pemilik Yayasan
Pria penyiksa kucing yang juga pegawai sekolah, Felix, cekcok dengan satpam sekolah tersebut bernama Mulyadi. [Dok. Tangkapan layar Instagram]

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Taryono turut angkat bicara terkait pegawai di Sekolah Kristen Solideo, Serpong, yang siksa kucing.

Taryono mengatakan, pihaknya menyayangkan adanya aksi penyiksaan kucing di area sekolah hingga videonya viral.

"Saya prihatin kejadian itu, menyayangkan kejadian itu. Ini agar menjadi pembelajaran kita bersama untuk bisa memberi perhatian kepada binatang," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/3/2021).

Taryono mengaku, Dikbud Tangsel sudah menegur pihak sekolah hingga yayasan Sekolah Solideo Christian tersebut dan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

Baca Juga:Viral Kucing Diinjak Sekolah Solideo Christian, Dodit: Kawal Kasusnya

"Kami sudah koordinasi dengan kepala sekolah dan yayasan untuk menyelesaikan masalah ini. Sudah kami laporkan ke pihak polisi, kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan sudah ditindak," terangnya.

Menurutnya, meski terjadi di luar area sekolah, namun orang yang menyiksa dengan cara menginjak kucing hingga terkapar itu tak merepresentasikan dunia pendidikan.

"Ini terkait perilaku personal yang kerja di lingkungan sekolah bukan merepresentasikan pendidikan. Yang saya tahu dia menantu yang punya yayasan," ungkap Taryono.

"Siapapun kita harus menyayangi binatang, binatang apapun. Tapi kan ini menyangkut perilaku orang yang bekerja di lingkungan sekolah. Hal-hal ada kesalahan dengan perilaku itu sepenuhnya wewenang kepolisian," sambungnya.

Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono ditemui di kantornya, Selasa (23/3/2021). [Suara.com/Wivy]
Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono ditemui di kantornya, Selasa (23/3/2021). [Suara.com/Wivy]

Sebelumnya diberitakan, aksi penyiksaan terhadap kucing viral di media sosial Instagram.

Baca Juga:Viral Kucing Dibunuh di Tangsel, Baim Wong Murka

Video yang viral memperlihatkan dua orang yang sedang cekcok antara pelaku penyiksaan dengan satpam.

Diketahui, pelaku siksa kucing bernama Felix Yanaputra. Dia salah satu pegawai di Sekolah Kristen Solideo Serpong. Sedangkan satpamnya bernama Mulyadi Mochtar, kepala satpam di sekolah tersebut.

Dalam video viral itu, Felix berniat membunuh induk kucing dan membuang empat anak kucing ke selokan.

Dia mengklaim, membunuh kucing dengan cara yang tidak menyiksa dengan menginjak kepala kucing tersebut hingga terkapar, pingsan.

Aksi tersebut, ditentang oleh Mulyadi karena dianggap sebagai bentuk penyiksaan terhadap kucing. Sehingga, dia spontan melawan atasannya itu.

Saat ditemui SuaraJakarta.id—grup ib—di Sekolah Solideo BSD, Serpong Tangsel, Minggu (21/3/2021), Mulyadi membenarkan soal cekcok dirinya dengan Felix tersebut.

Mulyadi bercerita, peristiwa itu terjadi sudah dua pekan lalu. Tepatnya pada Selasa (9/3/2021).

Saat itu, ia spontan menentang perbuatan keji yang dilakukan oleh Felix menyiksa bahkan berniat membunuh kucing berwarna putih dan bercorak kuning-hitam keabuan itu.

Satpam Sekolah Solideo Christian menunjukan lokasi penginjakan kucing (Suara.com/Wivy)
Satpam Sekolah Solideo Christian menunjukan lokasi penginjakan kucing (Suara.com/Wivy)

Dia menentang keras aksi penyiksaan kucing itu, lantaran tidak mau melihat kejadian tersebut di hadapannya.

Dia menuturkan, aksi keji yang dilakukan Felix bermula saat pelaku memindahkan kucing dari dalam lingkungan sekolah ke luar.

Tetapi, saat akan dipindahkan, Felix dicakar oleh kucing tersebut hingga mengalami luka di bagian tangan. Akibatnya, luka tersebut harus dijahit hingga empat jahitan.

"Kronologis sebenarnya bahwa itu tindakan spontanitas karena ada luka cakar. Awalnya kucing itu ada di pojok sana kemudian mau dipindah. Tetapi kucingnya berontak dan mencakar jari Pak Felix, luka, sampai empat jahitan," tuturnya saat ditemui di pos satpam, Minggu (21/3/2021).

Akibat luka cakar tersebut, lanjut Mulyadi, Felix marah dan menganiaya kucing dengan menginjak bagian kepalanya hingga terkapar tak berdaya.

“Kenapa sampai terjadi penganiyaan? Jadi itu spontanitas karena sudah dicakar dan terluka, jadi kucing itu diinjak ditekan sampai kucing itu pingsan. Tapi tidak mati, saya tegaskan lagi tidak mati. Saya sendiri secara pribadi tidak ditekan oleh siapapun dan pihak manapun. Saya bicara apa adanya, yang saya tahu seperti itu, tidak mati dan pingsan saja. Tetapi memang ada ucapan spontanitas membunuh dari Pak Felix,” ungkapanya.

Saat itu, kata Mulyadi, selain induk kucingnya diinjak oleh Felix, juga ada empat anak kucing yang dibuang ke selokan depan sekolah.

Kemudian, empat anak kucing itu diambil oleh satpam di sela-sela dirinya cekcok dengan pelaku soal penyiksaan kucing tersebut.

"Induknya ada satu yang diinjak. Anaknya ada empat di selokan yang dipungutin sama satpam lainnya. Kucingnya itu kucing liar yang berada di sekitar sekolah. Pak Felix pegawai di sekolah, bagian kepala rumah tangga. Kejadianya dua minggu lalu, baru viral kemarin," papar Mulyadi.

Mulyadi mengaku, saat itu dirinya spontan menentang keras aksi yang dilakukan Felix yang merupakan salah satu atasannya.

Dia berani menentang Felix lantaran tidak suka melihat ada kucing yang disiksa di hadapannya.

"Menurut saya aksi itu kekerasan terhadap binatang. Intinya tidak mau melihat kejadian itu di depan mata saya. Saya lihat ada kucing dinjak kaki, spontanitas. Pada intinya juga kan binatang itu nggak boleh disakitin," akunya.

Satpam Sekolah Solideo Christian menceritakan kronologis penyiksaan kucing (Suara.co/Wivy)
Satpam Sekolah Solideo Christian menceritakan kronologis penyiksaan kucing (Suara.co/Wivy)

Usai kejadian penyiksaan itu, induk kucing dan empat anak kucing yang jadi korban perilaku keji Felix pun tak lagi ditemukan di area Sekolah Solideo Christian, Serpong, Tangsel.

“Kucingnya masih hidup. Tapi sekarang nggak tahu kucingnya ke mana. Dua hari setelah kejadian itu masih kelihatan, tapi sekarang udah nggak ada. Mungkin dibawa sama warga lain,” katanya.

Meski sudah berani menentang atasannya, Mulyadi mengaku, hingga saat ini dia dan satpam lainnya tak mendapat teguran dari pihak sekolah.

Sedangkan Felix, sudah dimintai keterangan ke pihak kepolisan dan membuat video klarifikasi atas penyiksaan kucing tersebut.

“Enggak, surat peringatan (SP) juga enggak ada. Cuma spontanitas aja. Dari polisi sudah minta keterangan dan Pak Felix buat video dan minta maaf ke masyarakat serta pencinta binatang,” pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak