SuaraJakarta.id - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta tengah menggelar Musyawarah Provinsi XIV. Ajang pemilihan ketua baru KNPI DKI ini diharapkan bisa menjadi momen persatuan kembali setelah ada perpecahan.
Ketua Korps Alumni KNPI DKI Jakarta Mohammad Taufik mengatakan, ajang ini bisa menjadi wadah penyatuan KNPI. Dengan demikian, ke depannya 108 Organisasi Kepemudaan (OKP) di Jakarta yang dinaungi KNPI bisa kembali bergerak.
"Acara ini bagian dari penyatuan diri, penyatuan pikiran dan penyatuan langkah. Supaya KNPI di Jakarta tetap satu, kalau KNPI terbelah-belah kan kayak kemarin nggak ada kegiata apapun," ujar Taufik kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).
Acara bertemakan "Musprov XIV DPD KNPI DKI Jakarta menuju Jakarta Satu" digelar di Aula Gedung KNPI DKI Jakarta dengan tiga kandidat yakni, Gusti Arif, Fitria Oktarina, dan Ronny Bara Pratama. Taufik meyakini ketiganya berniat menyatukan kembali KNPI DKI, siapapun yang menang nantinya.
Baca Juga:Ada Instruksi Wagub, Kisruh KNPI DKI Diharapkan Selesai Oleh Ketua Baru
"Poin paling penting adalah mereka mau bersatu, dan saya bersyukur ada kesadaran kolektif antara mereka, bahwa KNPI memang harus satu," jelasnya.
Wakil Ketua DPRD DKI itu juga menilai secara keseluruhan ketiga kandidat tersebut memiliki visi dan misi yang baik dalam membangun kepemudaan di Ibu Kota. Taufik juga menyoroti salah satu sosok calon yaitu Ronny Bara Pratama ingin membangun kemandirian para pemuda.
"Saya kira bagus memang kan harus begitu, ujungnya kan harus ada kemandirian. Intinya semua visi dan misi baik dan bagus untuk kepentingan kepemudaan," katanya.
Ronny Bara Pratama mengatakan ada tiga visi yang telah disiapkan, pertama menjadikan pemuda mandiri dari sisi finansial.
"Pemuda itu harus bisa menghasilkan dengan sebaik mungkin, dengan cara apa?. Dengan seiring perkembangan zaman, pemuda dari sejak SMA bisa menghasilkan nafkahnya sendiri karena kita sudah terbantu dengan adanya ojek online," jelasnya.
Baca Juga:Samsir Pohan Dipecat dari Ketua KNPI Sumut
"Kita bisa berbuat sesuatu seperti kopi dari rumah tanpa harus keluar mengeluarkan modal yang besar," tambahnya.
Poin kedua adalah kreatif, yaitu pemuda harus melihat peluang pada kemajuan zaman saat ini. Sedangkan visi ketiga menjadikan pemuda yang tangguh. Dalam artian tidak mudah marah bila mendapat kritik yang membangun dalam kehidupan bermasyarakat.
"Sebagai pemuda DKI Jakarta, kita harus punya sikap dalam arti memiliki pendirian dan jangan takut terhadap masukan atau intervensi dari orang lain, kalau seandainya pendirian yang kita miliki salah," ungkapnya.
Kandidat lainnya, Gusti Arief ingin menjadikan pemuda ibu kota mandiri dan berintegritas. Pemuda Jakarya, kata Arief, harus turut serta memakmurkan kehidupan berbangsa dengan karya-karyanya.
"Visi saya untuk maju dalam Musprov ini adalah menciptakan harapan kemakmuran bangsa yang kuat yang berasal dari pemuda berintegritas, profesional dan tangguh," ucapnya.
Lalu, kandida ketiga Fitria Oktariana, ingin menjadikan perpecahan di tubuh organisasi KNPI sebagai pengalaman sekaligus pelajaran, agar kedepannya perpecahan itu tidak terjadi lagi. Apalagi saat terpecah KNPI tak mendapatkan dana hibah dari APBD DKI yang membuatnya kesulitan menjalankan roda organisasi.
"Saya kemarin dua periode tertatih-tatih nggak ada APBD, dengan segala kesolidan dari DPD 2 KNPI Jakarta Selatan, menjalankan program-program tersebut, karena kita juga tidak ingin terbawa dalam keterpurukan perpecahan itu," pungkasnya.