SuaraJakarta.id - Pengamat politik Hendri Satrio menilai akan sulit bagi kalangan trah non-Soekarno untuk memimpin PDI Perjuangan (PDIP) menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Hal ini untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sebelumnya menyebut tak mempermasalahkan apabila posisinya digantikan orang lain.
Terkait ini, Hendri memandang akan menjadi sesuatu yang menarik apabila pengganti Megawati justru datang dari trah non-Soekarno.
Namun, ia tampak pesimistis peluang trah non-Soekarno lebih besar daripada trah Soekarno untuk memimpin PDIP.
Baca Juga:Minta Kaum Muda Tak Takut Berkreasi, Mega: Guncangkan Dunia dengan Karyamu
"Kalau saya menilai sejarahnya PDIP, agak kesulitan menurut saya menempatkan trah non-Soekarno menjadi pimpinan partai," ujarnya dalam diskusi daring bertajuk 'Senjakala Regenerasi Parpol', Sabtu (27/3/2021).
Hendri menyebut ada beragam nama trah non-Soekarno yang bisa menjadi pilihan berdasarkan rekam jejak kariernya.
"Begitu dia pejabat, maka dia bisa menjadi penerus sebagai ketua partai, maka nama Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) muncul di situ, atau kemudian (Kepala Badan Intelijen Negara) Budi Gunawan juga muncul di situ," tutur Hendri.

Sementara dari trah Soekarno, Hendri menyebut nama putra-putri Megawati dinilai akan menggantikan sang ibu.
Antara lain Mohammad Rizki Pratama, Mohammad Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Baca Juga:Megawati Ajak Kader PDIP Belajar Politik dari 'Kodok', Apa Maksudnya?
Terkait itu, Hendri memilih dua nama yakni Prananda dan Puan sebagai calon pengganti Megawati karena rekam jejak karier masing-masing.
- 1
- 2