Pengamat: Serangan ke Mabes Aksi Balas Dendam Penangkapan Terduga Teroris

"Jiwa mereka terpanggil dan terpancing untuk membuat yang sama," ujar pengamat terorisme Nasir Abbas.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 01 April 2021 | 17:37 WIB
Pengamat: Serangan ke Mabes Aksi Balas Dendam Penangkapan Terduga Teroris
Polri menembak mati satu terduga teroris berjenis kelamin perempuan yang beraksi di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). [Dok. Humas Polri]

SuaraJakarta.id - Pengamat terorisme Nasir Abbas menilai aksi teror di sejumlah wilayah di Indonesia dipicu penangkapan terduga teroris oleh tim Densus 88 Antiteror.

Diketahui, dalam beberapa hari terakhir, aksi teror kembali marak di Indonesia. Dimulai dari bom Makassar yang menyasar sebuah gereja, Minggu (28/3/2021) lalu.

Kemudian, seorang terduga teroris menyerang petugas di sebuah pos penjagaan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore kemarin.

"Aksi di Gereja Katedral Makassar begitu juga di Mabes Polri kemarin, adalah aksi lanjutan, aksi balas dendam terhadap teman-teman mereka yang ditangkap," ujar Nasir Abbas saat dihubungi SuaraJakarta.id, Kamis (1/4/2021)

Baca Juga:Pascateror Mabes Polri, Semua Markas Komando Polisi Diperketat Penjagaannya

"Jadi jiwa mereka terpanggil dan terpancing untuk membuat yang sama. Walaupun tidak pernah ketemu dengan kelompok yang itu," sambungnya.

Nasir Abbas. [Suara.com/Erick Tanjung]
Pengamat terorisme Nasir Abbas. [Suara.com/Erick Tanjung]

Diberitakan sebelumnya, ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada pukul 10.28 WITA, Minggu (28/3/2021).

Pelaku merupakan pasangan suami istri yang merupakan kelompok dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Mereka berboncengan menggunakan sepeda motor hendak masuk ke dalam gereja. Namun dihadang seorang sekuriti dan akhirnya meledakkan diri di depan gerbang Gereja Katedral Makassar.

Anggota polisi mengamati motor yang digunakan terduga pelaku bom bunuh diri sebelum dievakuasi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda
Anggota polisi mengamati motor yang digunakan terduga teroris yang melakukan aksi teror bom bunuh diri sebelum dievakuasi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Selang tiga hari kemudian, seorang terduga teroris melakukan aksi penyerangan di Mabes Polri pada Rabu sore sekitar pukul 16.30 WIB. Pelaku kekinian diketahui bernama Zakiah Aini.

Baca Juga:6 Fakta Zakiah Aini, Penyerang Mabes Polri yang Sebar Jihad ISIS via WAG

Berdasarkan video amatir yang beredar, Zakiah Aini tampak mengacungkan senjata ke petugas yang berjaga di sebuah pos.

Tembakan dari aparat kepolisian yang mengarah tepat ke jantungnya, membuat terduga teroris itu terkapar dan dinyatakan tewas di tempat.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap jika Zakiah Aini (25), berstatus mantan mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Depok, Jawa Barat.

Listyo mengatakan, saat menempuh semester lima, Zakiah Aini diberhentikan alias drop out oleh pihak kampus.

"Yang bersangkutan (Zakiah Aini) mantan mahasiswa di suatu kasus dan DO (Drop Out) pada semeseter 5," kata Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) malam.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga menjelaskan jika Zakiah Aini merupakan warga yang tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Setelah selesai diotopsi di RS Polri, jenazah terduga teroris Zakiah Aini langsung dimakamkan pihak keluarga di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021) dini hari tadi.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini