Siklon Seroja, 294 KK di Desa Tunbaun NTT Kehilangan Tempat Tinggal

Semua warga selamat karena sudah meninggalkan rumah-rumah mereka sebelum terjadi longsor.

Rizki Nurmansyah
Minggu, 11 April 2021 | 13:22 WIB
Siklon Seroja, 294 KK di Desa Tunbaun NTT Kehilangan Tempat Tinggal
Kondisi Kampung Nefo di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang diterjang siklon tropis Seroja pada 4-5 April lalu. [ANTARA/Bernadus Tokan]

SuaraJakarta.id - Sebagian Desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam diterjang Siklon Seroja pada 4-5 April 2021 lalu. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

Erasmus Siki, salah seorang warga Desa Tunbaun, mengatakan musibah yang terjadi di desanya tak terekspose karena ketiadaan komunikasi yang terputus akibat Siklon Seroja tersebut.

"Semua mata dan telinga mengarah ke Flores Timur dan Lembata, sehingga suara kami tidak didengar," ujarnya dilansir dari Antara, Minggu (11/4/2021).

"Kami juga kesulitan menyampaikan informasi keluar karena tidak ada akses telepon maupun internet. Listrik pun padam," sambungnya.

Baca Juga:Dipicu Hujan Deras, Tebing 4 Meter Longsor Timpa Rumah Warga Gunungkidul

Menurut dia, longsor yang menerjang sebagian Desa Tunbaun telah menyebabkan 294 KK (kepala keluarga) kehilangan tempat tinggal.

Beruntung, semua warga selamat karena sudah meninggalkan rumah-rumah mereka sebelum terjadi longsor.

Dia mengatakan warga desa berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat aman pada Sabtu (3/4/2021).

Hal ini setelah mendapat informasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai kemungkinan adanya banjir dan longsor.

Sejumlah anak sedang menatap kampung halaman mereka di Desa Nunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang diterjang siklon tropis Seroja pada 4-5 April lalu. (ANTARA/Bernadus Tokan)
Sejumlah anak sedang menatap kampung halaman mereka di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang diterjang siklon tropis Seroja pada 4-5 April lalu. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Erasmus memaparkan, kondisi terparah terjadi di Kampung Nefo yang dihuni lebih dari 400 jiwa karena puluhan rumah penduduk hilang tenggelam.

Baca Juga:BNPB: Banyak Warga Jadi Korban Banjir NTT Karena Tinggal di Aliran Sungai

Banjir dan longsor yang terjadi di desa itu, selain menghancurkan rumah-rumah penduduk, tanaman petani yang sudah siap panen pun semuanya terbawa longsor.

“Saat ini para korban masih ditampung di posko bencana Gereja Siloam serta sebagian lagi ditampung di rumah keluarga terdekat,” kata warga lainnya Jems Fointuna.

"Mereka belum kembali ke desa. Hanya ada beberapa orang tua dan anak-anak," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini