SuaraJakarta.id - Pendiri sekte ajaran Salamullah, Lia Aminuddin alias Lia Eden, rencananya akan dimakamkan besok. Hal itu disampaikan salah satu pengikutnya.
"Besok dimakamkannya," ujarnya ditemui di kediaman Lia Eden di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (11/4/2021).
Lia Eden meninggal dunia dua hari lalu. Jenazah Lia Eden saat ini disemayamkan di rumah duka Heaven Garden, Pluit, Jakarta Utara.
Belum diketahui, apakah jenazah Lia Eden dimakamkan atau dikremasi. Mengingat Heaven Garden memiliki fasilitas kremasi.
Baca Juga:Meninggal Dunia, Jasad Lia Eden Disemayamkan di Rumah Duka Heaven Pluit
"Enggak dibawa ke sini. Disemayamkan di Heaven Garden Pluit," ujar salah satu pengikut Lia Eden.
Pengikutnya itu juga enggan bicara panjang soal penyebab kematian Lia Eden.
Namun ia menyebut pimpinannya itu wafat karena sakit yang muncul saat umur tua.
"Ya karena umur saja sih. Saya enggak bisa kasih keterangan banyak ya," pungkasnya.
Baca Juga:Lia Eden Meninggal Dunia Dimakamkan Senin Besok
Lahir dengan nama Lia Aminuddin pada 21 Agustus 1947, namanya mencuat ke permukaan sejak ia mengumumkan pendirian sekte ajaran Salamullah.
Lia Eden sempat ditahan karena dinilai penodaan agama, serta akibat ramalan-ramalannya yang kontroversial saat ini. Lia Eden dikabarkan meninggal pada 9 April 2021.
Rekam Jejak Singkat
Mengaku pernah mengalami persitiwa ajaib pada tahun 1974, Lia Eden kemudian mulai menyakini bahwa misi suci telah diturunkan padanya.
Kemudian pada tahun 1995, Lia Eden mengaku bertemu dengan Jibril, dan mulai dibimbing sejak 1997 hingga akhir hayatnya kemarin.
Pada tahun 1998 ia sempat menyebut diriniya sebagai Mesias, yang muncul sebelum kiamat. Sempat pula mengaku sebagai reinkarnasi dari Bunda Maria.
Desember 1997 MUI resmi melarang perkumpulan Salamullah karena dianggap menyelewengkan kebenaran mengenai agama Islam. Tahun 2000 Salamullah diklaim sebagai kelompok oleh pengikutnya.
Kemudian pada tahun 2003 mengeluarkan pernyataan bahwa setiap agama adalah benar, dan berumah nama menjadi Kaum Eden.
Pada tahun 2005, secara nasional ia mengumumkan dirinya mendapatkan wahyu secara langsung dari jibril, dan mendapat cukup banyak pengikut lewat Tahta Suci Kerajaan Tuhan.
Kembali MUI bereaksi, dan Lia Eden ditangkap atas tuduhan penodaan agama dan diganjar hukuman 2,5 tahun.
Dia bebas pada tahun 2011 lalu, dan mengaku tak pernah kapok menjalankan ajaran keyakinannya,
Meski kontroversial, namun ajaran yang disebarkan Lia Eden mendapat pengikut yang tidak sedikit.