SuaraJakarta.id - Aksi vandalisme tak hanya menyasar markas Persib Bandung atau Graha Persib oleh oknum bobotoh pasca kekalahan dari Persija Jakarta dalam final Piala Menpora, Minggu (25/4/2021).
Mobil-mobil yang berada di jalan juga tak lepas dari sasaran amukan. Salah satunya seperti yang dialami seorang warga Bandung, Faiza Abdan.
Faiza menceritakan sekitar pukul 22.00 WIB sedang dalam perjalanan dari arah Gedung Sate menuju Jalan Dipatiukur ketika ada gerombolan pengendara sepeda motor yang datang dari arah Jalan Sunjana.
Faiza mengaku tahu bahwa para pengendara itu adalah suporter Persib atau bobotoh.
Baca Juga:Coreng Piala Menpora, Amali Minta Polisi Amankan Oknum Jakmania dan Bobotoh
"Di jalan pertigaan yang ke arah Dukomsel tiba-tiba banyak motor dari arah Sulanjana. Saya sudah mengira kalau itu bobotoh, jadi sudah nggak bisa kemana-mana karena jalan memang jadi satu arah dari arah Sulanjana," ujar Faiza dilansir dari Ayobandung.com—jaringan Suara.com—Senin (26/4/2021).
Saat para pengendara itu melintas, tiba-tiba ada salah seorang pengendara mengeluarkan cat semprot kemasan kaleng dan menyemprotkannya ke mobil Faiza.
"Saya langsung buka kaca dan teriak, 'Urang ge orang Bandung!' (Saya juga orang Bandung!). Kalau saya nggak teriak mungkin mobil saya juga dihancurin di sana," sambung Faiza.
Berhubung Faiza menggunakan nomor polisi D, akhirnya ada di antara pengendara yang menghalangi pengendara lain untuk bertindak lebih jauh.
Di lokasi kejadian pun ada polisi yang segera melakukan pengejaran kepada para pengendara tersebut.
Sementara itu, Willy Mohammad, seorang pemilik bisnis otomotif yang kebetulan sedang berkendara saat oknum bobotoh membuat kericuhan, mengaku tidak seberuntung Faiza dalam pengalaman pribadinya.
Baca Juga:Jakmania dan Bobotoh Langgar Prokes Pasca Piala Menpora, PSSI Minta Maaf
Meski dia sudah berteriak memberitahu dirinya orang Bandung, mobil Willy tetap dipukuli di beberapa bagian.
"Waktu ada pengendara yang menendang bagasi dan bumper belakang, saya langsung buka kaca. Saya teriak, 'Aing ge urang Bandung! Naha kudu siga kieu?' (Saya juga orang Bandung, kenapa harus begini?)," ujar Willy.
Aqil Savik, kiper dari kesebelasan Persib, turut mengeluhkan perilaku para oknum yang melakukan perusakan pada kendaraan di jalanan.
Ditambah lagi, mobil kakak Aqil yang kebetulan bernomor polisi B pun turut menjadi sasaran amukan massa.
"Tolong dong jangan seperti ini. Jadi supporter seharusnya dewasa. Ini mobil keluarga saya sendiri. Saya tahu (suporter) kecewa, tapi tidak dengan cara yang begini. Tidak harus seperti ini," ujar Aqil dalam protes yang dikemukakannya melalui Story Instagram.
Aqil pun mengimbau kepada para bobotoh untuk bersikap lebih dewasa dalam menerima kekalahan. Menurut Aqil, seharusnya sepakbola dijadikan sebagai ajang pemersatu, bukan sebagai pemecah satu sama lain.