SuaraJakarta.id - Pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta mengakui Munarman melakukan kegiatan terorisme di kampusnya tahun 2014 lalu. Hal itu dikatakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta Arief Subhan.
Tetapi, kegiatan tersebut diketahui sudah berlangsung lama yakni pada 2014 di tempat yang disewakan untuk publik.
"Jadi peristiwa yang disebut pembaiatan yang terjadi di UIN Jakarta itu peristiwa lama ya mas. Kalau di googling, peristiwa itu terjadi 2014. Di situ, peristiwa (pembaiatan) terjadi di ruang yang disewakan untuk publik di lingkungan kampus," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (29/4/2021).
UIN Jakarta memiliki sejumlah fasilitas yang disewakan dan digunakan publik. Seperti masjid dan hotel ala mahasiswa.
Baca Juga:Viral Video Sebut Munarman Masuk Hotel Bersama Perempuan Bernama Lily Sofia
Terdapat dua masjid, pertama masjid di dalam kampus Student Center dan masjid Fathullah yang ada di sebrang kampus 1 UIN Jakarta. Serta hotel mahasiswa Syahida Inn. Kegiatan pembaiatan yang melibatkan Munarman, dilakukan di Syahida Inn.
"Jadi siapa saja bisa menyewa di situ, karena memang komersial untuk acara pernikahan, diskusi dan seterusnya. Pada sebelum 2014 itu memang agak sangat umum, namannya bisnis. Konon juga isunya di situ terjadi ketika ada orang atau lembaga menyewa wisma Syahida," terangnya.
UIN Jakarta kecolongan adanya kegiatan pembaiatan yang melibatkan Munarman.
"Pada saat itu kita menyadari, kita kecolongan nih ya. Setelah itu kita memperketat, kita lihat siapa yang sewa, jangan sampai terjadi hal serupa. Tidak terjadi dalam lingkungan kampus sebenarnya. Tapi okelah terjadi di lingkungan UIN tapi itu terjadi 2014. Bahwa itu terkait dengan tokoh-tokoh tertentu itu kita sama sekali nggak tahu," ungkap Arief.
Sebelumnya diberitakan, eks Sekum FPI Munarman ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri di kediamannya di Perumahan Modern Hill, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga:Lily Sofia Mendadak Trending Usai Munarman Diciduk Densus 88, Siapa Dia?
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, Munarman ditangkap terkait kegiatan baiat teroris di tiga kota.
Salah satunya di Universitas Islam Negeri atau UIN Jakarta di Ciputat Timur, Tangsel.
"Jadi terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kasus baiat di Makassar dan mengikuti baiat di Medan. Jadi ada tiga hal tersebut," kata Ramadhan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/4/2021).
Menanggapi hal itu, Arief mengklaim, pihaknya sudah melakukan banyak program pencegahan paham radikal di kalangan mahasiswa. Seperti memberikan pemahaman moderasi beragama dan mata kuliah studi Islam.
"Kita sadar usia itu (mahasiswa) sangat rentan. Oleh karena itu kemudian orientasi mahasiswa baru kita beri pemahaman moderasi beragama. Ada lembaga-lembaga non-struktural yang membuat sekolah moderasi beragama bagi aktivis mahasiswa. Lalu mata kuliah studi Islam dengan dosen yang kualifikasi bergelar doktor agar materi keislaman yang diterima mahasiswa sejalan dengan Islam moderat," pungkas Arief.
Kontributor : Wivy Hikmatullah