Kedapatan Mudik dengan Kapal Nelayan dari Teluk Jakarta, Pemudik Mewek

Tiga kapal nelayan yang kedapatan bawa pemudik.

Rizki Nurmansyah
Senin, 10 Mei 2021 | 07:05 WIB
Kedapatan Mudik dengan Kapal Nelayan dari Teluk Jakarta, Pemudik Mewek
Personel patroli Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok mencegah laju tiga kapal nelayan yang ingin mudik ke Karawang, Subang, Indramayu, dan sekitarnya melalui perairan Teluk Jakarta pada Minggu (9/5/2021). [Ist]

SuaraJakarta.id - Personel patroli Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok menggagalkan tiga kapal nelayan yang kedapatan bawa pemudik. Mereka membawa pemudik yang hendak ke Karawang, Subang, Indramayu, dan sekitarnya melalui perairan Teluk Jakarta pada Minggu (9/5/2021).

Direktur Kesatuan PLP Tanjung Priok Ahmad mengatakan mudik menggunakan tiga kapal kayu tersebut sangat membahayakan aspek keselamatan. Sebab, pemudik menggunakan kapal kayu dan tidak menggunakan baju pelampung (life jacket).

"Tadi dua kapal masing masing biayanya Rp 500 ribu dan satu kapal biayanya dipungut Rp 1 juta terhadap masing-masing penumpang," kata Ahmad dikutip dari Antara, Senin (10/5/2021).

Ahmad mengatakan ketiga kapal nelayan itu, masing-masing dua kapal berisi sembilan penumpang dan satu kapal lainnya berisi 10 penumpang.

Baca Juga:Viral Pria Bersorban Ajak Terobos Penyekatan Pemudik: Lawan Rezim Zalim

Awalnya, kapal nelayan tersebut membuat curiga petugas karena mengangkut banyak orang dan ada yang membawa ibu-ibu. Dari kecurigaan tersebut, petugas kemudian menggiring satu kapal untuk mendekat.

Saat disuruh putar balik oleh petugas Kesatuan PLP, salah seorang nelayan yang berangkat dengan beberapa kerabatnya meminta ganti rugi.

Mereka merasa kecewa sudah melakukan persiapan dalam melakukan perjalanan namun dihadang petugas.

Sementara itu sejumlah warga yang lain menangis saat petugas memberhentikan kapal yang ditumpanginya.

Warga tersebut pun meminta petugas agar tidak menangkapnya saat melakukan perjalanan mudik dengan kapal kayu.

Baca Juga:Pemudik Blokade Jalan di Perbatasan Bekasi-Karawang, Provokator Dikejar

"Kami lihat agak berat memberikan proses penyadaran untuk kembali ke Jakarta. Tadi ada yang nangis bahkan marah-marah," kata Ahmad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini