Pilu, Ortu Tak Mampu Belikan HP, Siswi SMP Ini Depresi

Siswi kelas VII itu juga kerap marah saat melihat orang berkumpul.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 27 Mei 2021 | 14:34 WIB
Pilu, Ortu Tak Mampu Belikan HP, Siswi SMP Ini Depresi
Ira Amelia (kiri) saat berobat ke Puskesmas Cikulur. Siswi kelas VII itu depresi karena orang tua tak mampu membelikan HP. [Ist]

SuaraJakarta.id - Kisah pilu merudung Uminah. Putri kesayangannya Ira Amelia (13) mengalami depresi karena tak memiiki HP untuk mengikuti proses belajar online.

Gadis cantik yang duduk di bangku SMP itu kerap melamun sendirian. Tak hanya itu, Ira juga sulit diajak komunikasi.

Hal itu disampaikan Jaenal Abidin, guru SMP Riyadul Fatonah yang turut mendampingi Ira ke Puskesmas Cikulur.

“Ketahuan saat bulan puasa kemarin, sudah mulai melamun sendiri, tidak mau makan dan minum dan sulit diajak komunikasi,” ujarnya dikutip dari Bantenhits.com—jaringan Suara.com—Kamis (27/5/2021).

Baca Juga:Kisah Febby Angguni Diselingkuhi Suami, Sempat Depresi sampai Jadi Atlet

Siswi kelas VII warga Kampung Cikalung, Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, itu juga kerap marah saat melihat orang berkumpul.

Teranyar, Ira mengeluarkan busa dari mulutnya sehingga harus dibawa ke Puskesmas. Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Diduga Ira mengalami depresi lantaran tidak memiliki HP. Ini diketahui setelah dia kerap mengungkapkan keinginannya punya HP ke teman-temannya.

“Khawatir semakin parah (depresinya) maka Ira dibawa ke Puskemas guna mendapat perawatan medis. Kita berharap murid saya ini bisa kembali sehat sediakala dan bisa sekolah lagi,” ujar Abidin.

Pandemi Covid-19 membuat keluarga Uminah tak kuasa dalam menyukupi kebutuhan hidup. Apalagi harus membelikan HP untuk kebutuhan Ira sekolah daring.

Baca Juga:Rentan Depresi, Perawat Covid-19 Diberikan Pelatihan Psikososial

Sebab, penghasilan yang didapatnya bersama sang suami—ayah tiri Ira—sebagai serabutan hanya bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Uminah pun hanya bisa pasrah dan berdoa agar putrinya yang tadinya sehat bisa kembali sehat seperti umumnya.

Begitupun, untuk kebutuhan sekolahnya secara daring ia mengaku belum bisa berbuat apa-apa.

Uminah bersama suami dan Ira tinggal di sebuah rumah panggung terbuat dari anyaman bilik.

Tak heran, ia tidak bisa memberikan yang terbaik bagi anaknya kesayangannya tersebut.

“Sejak Covid ingin punya HP, hanya saja tidak berani bilang, karena tinggal sama orang tua, bapaknya tiri. Jadi gak berani bilang, ditahan, mungkin sekarang puncak dari ditahan berbulan-bulan, jadinya depresi,” tandasnya.

Sementara orang tua Ira, Uminah, berharap anaknya bisa kembali sembuh seperti sebelumnya.

Kata dia, biasanya Ira adalah anak yang ceria, namun tiba-tiba murung dan menutup diri sejak sebelum lebaran.

“Sudah dibawa ke Puskesmas, dicek kondisinya, karena tidak mau makan dan minum, menutup diri terus di kamar,” kata Uminah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini