Pemprov DKI Dapat Nilai E dari Kemenkes soal Kualitas Pengendalian Covid-19

Wamenkes menerangkan Pemprov DKI turut menunjukkan kapasitas respon yang paling buruk jika dibandingkan dengan daerah lain.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 27 Mei 2021 | 19:27 WIB
Pemprov DKI Dapat Nilai E dari Kemenkes soal Kualitas Pengendalian Covid-19
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono saat menyampaikan pemaparan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis (27/5/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI mendapat nilai E atau yang terburuk terkait kualitas pengendalian pandemi Covid-19 selama pekan epidemiologi ke-20 (16-22 Mei 2021).

Penilaian ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dantes Saksono Harbuwono dalam rapat kerja di Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5/2021).

Dante menjelaskan bahwa penilaian kualitas pengendalian pandemi Covid-19 berdasar pada tingkatan laju penularan dan tingkat kapasitas respon layanan kesehatan di setiap daerah.

"Ada beberapa daerah yang masuk ke kategori D, ada yang masuk kategori E seperti Jakarta, tetapi ada juga yang masih di C artinya tidak terlalu bed occupation rate dan pengendalian provinsinya masih baik," kata Dante.

Baca Juga:Paling Buruk Tangani Pandemi Covid-19, Kemenkes Beri Pemprov DKI Nilai E

Berdasarkan data yang dimilikinya, Wamenkes menerangkan Pemprov DKI turut menunjukkan kapasitas respon yang paling buruk jika dibandingkan dengan daerah lain.

"Atas rekomendasi tersebut, masih banyak yang dalam kondisi terkendali kecuali DKI Jakarta ini kapasitasnya E, karena di DKI Jakarta bed occupation rate (keterisian)-nya sudah mulai meningkat dan kasus tracing-nya juga tidak terlalu baik," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim tingkat penyebaran Covid-19 di DKI terbilang terendah secara nasional pada triwulan kedua tahun 2021.

Klaim itu berdasarkan pada keterpakaian tempat tidur ruang isolasi Covid-19 yang berada di kisaran 24 hingga 28 persen akhir-akhir ini.

"Saat ini di Jakarta secara umum situasinya termasuk yang paling rendah," kata Anies seusai menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Baca Juga:Sejak Kalahkan Ahok, Ini 7 Pejabat DKI yang Mundur di Era Anies, Termasuk Sandiaga

Rapat itu membahas antisipasi potensi peningkatan penyebaran Covid-19 selama masa arus balik-mudik Lebaran tahun ini.

Berdasarkan data milik Polda Metro Jaya lebih dari 1,2 juta warga telah meninggalkan Ibu Kota sejak sebelum periode larangan mudik sepekan terakhir.

Berdasarkan data Pemprov DKI, tingkat hunian pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet berada di kisaran 20 persen.

Artinya, ada tren penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta beberapa waktu terakhir.

"Di Wisma Atlet itu sekitar 20 persen, kemudian tingkat isolasi kita antara 24 hingga 28 persen keterpakaian tempat tidurnya," kata Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini