BNPB Kehabisan Dana, Biaya Hotel untuk Isolasi Distop, Anies Siapkan GOR-Sekolah

Selama ini kebanyakan hotel, penginapan, dan wisma yang jadi lokasi karantina di DKI Jakarta menggunakan anggaran BNPB.

Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 08 Juni 2021 | 20:07 WIB
BNPB Kehabisan Dana, Biaya Hotel untuk Isolasi Distop, Anies Siapkan GOR-Sekolah
Personel Satpol PP berjaga di depan pintu masuk Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Rabu (30/9/2020). Tempat ini menjadi salah satu menjadi tempat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala yang ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) menghentikan sementara pembiayaan untuk hotel, penginapan, dan wisma sebagai lokasi isolasi mandiri (isoman) di DKI Jakarta.

Pembiayaan hotel untuk isolasi mandiri hanya akan berlangsung hingga 15 Juni 2021 mendatang. BNPB kehabisan dana untuk membiayai hotel-hotel karantina tersebut.

Plt Bidang Penanganan Darurat BNPB, Dody Ruswandi mengatakan, selama ini kebanyakan hotel, penginapan, dan wisma yang jadi lokasi karantina di DKI Jakarta menggunakan anggaran BNPB.

"Iya, sementara karena nunggu anggaran, lagi diproses di Dirjen Anggaran, tapi nanti kalau keluar didukung lagi," kata Dody, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga:PPDB Banyak Masalah, PSI: Anies Jangan Fokus Bursa Capres, Pikirkan Nasib Anak Jakarta

"Selama ini kan pakai anggaran BNPB, cuma kita kehabisan kemarin, jadi kita rapat, kita bilang coba sampai 15 Juni kita tunggu dulu, setelah itu, mungkin ditanggung Pemda dulu. Karena kita masih mengusulkan ke Kemenkeu, nanti kalau udah turun dari Kemenkeu, nanti kalau memang dibutuhkan bisa diusulkan lagi," sambungnya.

Namun demikian, ia menambahkan pihaknya masih membahas mengenai masalah anggaran ini dengan pihak Kementerian Keuangan.

"Masih (dibahas), sedang diproses," tuturnya.

Dody tidak merinci, berapa anggaran untuk untuk hotel, penginapan dan wisma sebagai lokasi isolasi mandiri COVID-19 di DKI Jakarta selama ini.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk sejumlah lokasi baru untuk menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 di Jakarta untuk orang tanpa gejala dan penginapan untuk tenaga kesehatan. Kini DKI memiliki 37 fasilitas dari sebelumnya hanya tiga tempat.

Baca Juga:Situs PPDB Jakarta Bermasalah, F-PSI DPRD ke Anies: Jangan Pikir Bursa Capres Dulu

Hal itu tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 675 tahun 2021 tentang Perubahan Kepgub Nomor 979 tahun 2020 tentang Lokasi Isolasi Terkendali Milik Pemprov DKI Jakarta Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Aturan ini diteken Anies pada 31 Mei 2021 lalu.

Berdasarkan Kepgub itu, Anies mengambil kebijakan ini karena adanya pemutusan pembiayaan tempat isolasi yang ada di Jakarta.

"Bahwa dengan adanya kebijakan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional mengenai pemberhentian pembiayaan hotel, penginapan, dan wisma bagi orang terkonfirmasi Covid-19 baik tanpa gejala maupun dengan gejala ringan, dan biaya penginapan bagi tenaga kesehatan penanganan Covid-19," ujar Anies dalam Kepgub itu, dikutip Selasa (8/6/2021).

Karena itu, Anies melanjutkan, "Keputusan Gubernur Nomor 979 Tahun 2020 tentang Lokasi Isolasi Terkendali Milik Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) perlu diubah," jelasnya.

Selama ini, Pemprov DKI hanya memliki 166 kamar untuk ruang isolasi pasien Covid-19 secara mandiri di tiga tempat.

Antara lain di Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Center (JIC) di Jakarta Utara, sebanyak 52 kamar; Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur, 48 kamar; dan Graha Wisata Ragunan di Jakarta Selatan, 66 kamar.

Tiap kamar terdiri dari sekian tempat tidur dan bisa diisi lebih dari satu orang.

Dengan adanya Kepgub baru ini, total lokasi isolasi pasien Covid-19 di Jakarta yang disiapkan Anies ada sebanyak 37 tempat dengan proyeksi daya tampung yang mencapai 9.084 orang.

Berikut daftar lokasi isolasi pasien Covid-19 di DKI Jakarta:

- Tahap Pertama (Kapasitas 607 orang)

  • Graha Wisata TMII (100 orang)
  • Graha Wisata Ragunan (200 orang)
  • Hotel Grand Mansion Menteng (77 orang)
  • Pusdiklat Gulkarmat Ciracas (30 orang)
  • Masjid Raya KH Hasyim Ashari (200 orang)

- Tahap Kedua (6.648 orang)

  • Rusun Nagrak Cilincing (2.550 orang)
  • Rusun Pasar Rumput Manggarai (3.968 orang)
  • SMPN 285 Pulau Untung Jawa (20 orang)
  • SMKN 61 Pulau Tidung (40 orang)
  • SMPN 28 Pulau Panggang (20 orang)
  • SDN 01 Pulau Kelapa (30 orang)
  • PKBM Pulau Harapan (20 orang)

- Tahap Ketiga (994 orang)

  • Balai Kesenian Kebon Melati (85 orang)
  • GOR Rawamangun (100 orang)
  • GOR Senen (100 orang)
  • GOR Johar Baru (50 orang)
  • GOR Kemakmuran Petojo Utara Gambir (30 orang)
  • GOR Kecamatan Tanah Abang (60 orang)
  • GOR Kecamatan Kemayoran (40 orang).
  • GOR Kecamatan Grogol Petamburan (50 orang)
  • GOR Kecamatan Tambora (50 orang)
  • GOR Kecamatan Kebon Jeruk (50 orang)
  • GOR Kecamatan Cilandak (75 orang)
  • GOR Mampang Prapatan (40 orang)
  • GOR Tebet (40 orang)
  • GOR Pancoran (40 orang)
  • GOR Pasar Minggu (25 orang)
  • Wisma Atlet Raden Intan (32 orang)
  • GOR Ciracas (50 orang)
  • GOR Cengkareng (47 orang)
  • GOR Setu (30 orang)

Lokasi penginapan bagi tenaga kesehatan berkapasitas 835 orang, antara lain:

  • SMK 27 Sawah Besar (32 orang)
  • SMK 57 Pasar Minggu (36 orang)
  • SMK 24 Cipayung (28 orang)
  • LPMP Provinsi DKI (480 orang)
  • Gedung PKK Melati Jaya (72 orang)
  • Jakarta Islamic Center (185 orang)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini