SuaraJakarta.id - Komunitas Sepeda Bike To Work (B2W) protes kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membuat jalur sepeda khusus road bike di Jalan Layang Non Tol atau JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Mereka menilai kebijakan tersebut diskriminatif.
Ketua B2W Indonesia, Poetoet Soedarjanto mengaku prihatin dengan pembuatan jalur khusus sepeda di JLNT tersebut. Sebab lintasan untuk sepeda kecepatan tinggi ini dianggap telah menyalahi prinsip kesetaraan dalam memperlakukan kendaraan.
"Kebijakan harus diberlakukan dengan prinsip kesetaraan dan proporsional, sehingga semua jenis moda transportasi harus diperlakukan sama dan setara di jalan raya," kata Poetoet, Jumat (11/7/2021).
Ia menjelaskan, JLNT sejak dibuat melarang kendaraan roda dua untuk melintas. Bahkan ketentuan ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Jakarta Meroket Lagi, Warga Mulai Capek Jalankan Prokes Setahun Lebih
Pada Pasal 287 ayat 1 dan 2, dijelaskan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dan melanggar aturan rambu bisa didenda Rp 500.000 atau penjara paling lama dua bulan. Bahkan sudah ada jelas larangannya lewat rambu yang dibuat di lokasi.
Namun sepeda malah diizinkan lewat JLNT tersebut. Padahal tidak ada regulasi yang membolehkan kebijakan ini diambil.
"Ini justru menimbukan konflik sosial baru, bahkan punya ekses terhadap negatifnya pesepeda," ujarnya.
Karena itu lewat aksi yang akan digelar pada Minggu (13/6/2021) nanti, Anies dan jajarannya diminta tetap mematuhi aturan yang ada. "Aksi itu untuk mengingatkan pemangku kebijakan untuk tidak menubruk aturan yang ada," katanya.
Sebelumnya, rencana menjadikan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang sebagai sebagai jalur sepeda jenis road bike di waktu tertentu tak sepenuhnya didukung oleh Komunitas Sepeda. Bahkan kelompok Bike to Work berencana menggelar aksi protes.
Baca Juga:Resmi! PA 212 Bocorkan Capres dan Cawapres 2024 yang Akan Didukung, Anies-Ridwan Kamil?
Rencana aksi ini tertuang dalam unggahan yang disampaikan akun Instagram b2w_indonesia. Mereka menamakan unjuk rasa ini sebagai Black Day dan akan dilakukan di ujung JLNT arah Kota Kasablanka.
- 1
- 2