SuaraJakarta.id - Asal usul Jalan Kuningan Jakarta Selatan, Jalan Rasuna Said. Kuningan merupakan kawasan elit yang banyak dibangun oleh gedung-gedung bisnis dan dikenal dengan kawasan segitiga emas Jakarta.
Pasti kamu bertanya-tanya asal dari nama kawasan Kuningan yang ada di Jakarta ini. Mengapa kawasan ini memiliki nama yang sama dengan Kabupaten Kuningan yang berada di provinsi Jawa Barat?
Hal ini memang tak terlepas dari kedatangan dan pengaruh kerajaan Sunda Pajajaran yang datang ke Jakarta pada masa itu.
Pada tahun 1526 dan 1527, pasukan Demak dan Cirebon yang menyerang pelabuhan kerajaan Banten dan Sunda Kelapa dengan tujuan melakukan ekspansi serta islamisasi di wilayah tersebut.
Baca Juga:Cek Fakta: Benarkah Anies Siap Berenang di Got Guna Syarat Jadi Presiden?
Dalam pertempuran ini salah satu pasukan yang diikutsertakan adalah pasaukan Kuningan, Jawa Barat yang dipimpin oleh panglima bernama Dipati Ewangga atau lebih banyak dikenal dengan nama Dipati Cangkuang.
Singkat cerita kemenangan diraih oleh pasukan yang dipimpin oleh Fatahillah karena kepandaiannya memainkan strategi maritim dalam menguasai kondisi geografis Sunda Kelapa.
Inilah yang kemudian menjadikan Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta.
Sehingga pada masa itu membuat banyak pasukan Kuningan menetap di Jakarta, sehingga dikenalah nama Kuningan yang ada saat ini.
Di kawasan Kuningan ini terdapat jalan HR Rasuna Said yang berasal, dari nama seorang pejuang atau pahlawan wanita bernama Hajjah Rangkayo Rasuna Said yang berasal dari Maninjau, Agam, Sumatera Barat yang memperjuangkan hak-hak kesetaraan wanita.
Baca Juga:Tiang Monorel Mangkrak, DPRD: Pemilik Proyek Harus Tanggung Jawab
Rasuna said tak hanya berjuang melalui jalur pendidikan, tetapi juga politik.
Kemudian memulai perjuangannya untuk membela kaum perempuan dengan bergabung di Serikat Rakyat sebagai sekretaris cabang, kemudian menjadi anggota Persatuan Muslim Indonesia.
Rasuna said dikenal sebagai tokoh yang kritis ia kerap memberikan pidato di tengah masyarakat yang isinya pesan anti kolonialisme secara terbuka dan tajam. Hal ini menjadikan Rasuna sebagai wanita pejuang pertama yang terkena hukuman yang ditujukan pada orang-orang yang berbicara menjelek-jelekkan atau mendesak pemerintah Belanda di depan umum
Pada tahun 1932 Rasuna ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah Belanda karena kemampuan dan cara berpikirnya yang kritis.
Bergabung dengan berbagai gerakan wanita, pada masa kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia, Rasuna Said duduk dalam Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat.
Ia kemudian diangkat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS) Karena kemauan politiknya yang sangat bagus dan sangat tajam. Namanya dikenal dan diabadikan sebagai salah satu nama jalan Protokol di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Jadi, bagi kamu yang penasaran dan bertanya-tanya apakah Rasuna Said perempuan atau laki-laki, Hj Rais adalah seorang perempuan seutuhnya untuk memperjuangkan hak kesetaraan wanita di kala itu.
Kontributor : Kiki Oktaliani