Akui RS Covid-19 di DKI Nyaris Kolaps, Anies: Penambahan Pasien Terlalu Cepat

"Ini mengirimkan pesan kepada kita semua bahwa kita menambah tempat tidur, menambah kapasitas rumah sakit, tapi lonjakanannya terlalu cepat," ujar Anies

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 22 Juni 2021 | 12:09 WIB
Akui RS Covid-19 di DKI Nyaris Kolaps, Anies: Penambahan Pasien Terlalu Cepat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Kamis (6/4/2021). (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kapasitas rumah sakit di ibu kota sempat hampir kolaps. Hal ini disebabkan penambahan pasien yang terpapar Covid-19 begitu cepat.

Anies mengatakan, pihaknya sudah menambah jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 sejak 17 Juni 2021 lalu. Namun hingga 20 Juni, dilaporkan kapasitas tempat tidur isolasi terkendali sudah terisi 90 persen dan Intensive Care Unit (ICU) 81 persen.

"Ini mengirimkan pesan kepada kita semua bahwa kita menambah tempat tidur, menambah kapasitas rumah sakit, tapi lonjakanannya terlalu cepat," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Bahkan, Anies menyebut jika saja tidak dilakukan penambahan RS rujukan, maka bisa dipastikan akan kelebihan kapasitas sejak pekan lalu. Pasien baru Covid-19 tidak bisa lagi ditampung.

Baca Juga:Berharap Jakarta Bangkit dari Covid-19, Anies: Orang-orang di Kota Ini Kuat Hadapi Cobaan

"Kalau saja minggu lalu tidak ditingkatkan kapasitasnya sudah tembus 100 persen. Sekarang ada ruang untuk penambahan RS," katanya.

Anies menjelaskan, pada awal bulan Juni, DKI memiliki 106 RS rujukan. Dengan demikian, maka sekarang ada 140 RS di ibu kota yang menerima layanan perawatan pasien Covid-19.

"Dengan penambahan kasus di Jakarta kita menambah rumah sakit menjadi 140 rumah sakit untuk menangani covid yang di awal bulan juni 106 rumah sakit," katanya lagi.

Penambahan RS rujukan ini berarti menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan Intensive Care Unit (ICU) untuk perawatan pasien Covid-19 di ibu kota.

"Per 17 juni meningkat jadi 140 rumah sakit dengan ada 8.524 tempat tidur dan 1.186 ruang ICU," ucapnya.

Baca Juga:COVID-19 Menggila, Mantu Jokowi Tetap Buka Sekolah di Medan, Padahal Kata KPAI Bahaya

Selain itu, Mantan Mendikbud ini menyebut dari 32 RSUD milik Pemprov, seluruhnya sudah menjadi rujukan Covid-19. Bahkan 13 di antaranya tidak lagi menerima pasien penyakit lain selain corona.

"Dari 32 itu ada 13 RS yang 100 persen hanya untuk penangnaan covid. 19 lainnya menampung pasien covid sampai melebihi 60 persen kapasitas RS nya," pungkasnya.

Sebelumnya, jumlah kasus pasien positif terjangkit Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pada Senin (21/6/2021), ada 5.014 orang lagi dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.

Total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 479.043 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.

Rekor laporan penambahan harian corona tertinggi di Jakarta berjumlah 5.582 pasien. Kejadiannya belum lama ini, yakni pada 20 Juni 2021 kemarin.

Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.

Berdasarkan laman tersebut, 439.007 orang dinyatakan sudah sembuh sejak awal pandemi. Jumlahnya bertambah 3.025 orang sejak Minggu (20/6/2021).

Sementara, 7.976 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Artinya ada penambahan 71 orang sejak kemarin.

Selain itu, 11.343 pasien masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 20.717 orang yang positif menjalani isolasi.

Artinya, sampai saat ini ada 32.060 orang yang dalam kondisi positif Covid-19 di ibu kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini