Polda Metro Jaya Tegaskan Ojol Boleh Lintasi Titik Penyekatan PPKM Darurat

Memberikan akses jalan kepada ojol.

Rizki Nurmansyah | Welly Hidayat
Sabtu, 17 Juli 2021 | 13:11 WIB
Polda Metro Jaya Tegaskan Ojol Boleh Lintasi Titik Penyekatan PPKM Darurat
Para pengendara termasuk sopir ojol saat melintas di pos penyekatan di Mampang Prapanca Raya. (Suara.com/Arga)

SuaraJakarta.id - Pengemudi ojek online (ojol) dapat bernapas lega. Polda Metro Jaya menegaskan tak melarang mereka melintas di jalur-jalur penyekatan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Jakarta.

"Kalau untuk ojol kami prioritaskan, karena kan memang dimasa pandemi ini orang stay at home di rumah. Jadi, untuk mengurus paket, makanan dan segala macam kan tentu mereka menggunakan ojek online," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (17/7/2021).

Sambodo mengaku sudah mengimbau kepada seluruh anggotanya yang berada di lapangan yang menjaga titik-titik penyekatan, agar dapat memberikan akses jalan kepada ojol.

"Kami sudah sampaikan kepada semua anggota saya, dari kemarin sebetulnya. Tapi, saya tekankan lagi hari ini untuk ojek online untuk kita prioritaskan untuk melewati titik-titik penyekatan," ungkap Sambodo.

Baca Juga:Polda Metro Jaya Kandangkan 36 Bus AKAP Langgar PPKM Darurat

Meskipun, kata Sambodo, pengemudi ojol belum mengurus STRP sebagai aturan jalan selama PPKM darurat. Namun, selama pengemudi sebagai mitra dan memperlihatkan aplikasinya sebagai ojol tentu aparat kepolisan memperbolehkan melintas di jalur penyekatan.

"Kalau memang betul-betul dia ojek online, dia menunjukkan bahwa dia mitra, ada aplikasinya dan lainnya kami persilahkan," kata Sambodo

Sambodo pun menghimbau kepada mitra ojol agar dapat menertibkan atribut-atribut ojek online yang kini marak dijual belikan bebas. Ditakutkan nantinya dipersalahgunakan.

"Cuma kan memang perlu diwaspadain juga, karena atribut Gojek, Grab ini mohon maaf saya nyebut merek, itu kan dijual bebas. Dan kami tidak mungkin mengecek satu-satu ribuan orang yang menggunakan atribut itu, apakah dia betul-betul mitranya," ucap Sambodo

"Itulah, kami minta kerjasama dari aplikator untuk menertibkan juga atribut-atribut mereka, kalau bisa jangan dijual bebas," imbuhnya.

Baca Juga:Terdampak PPKM, Ojol hingga Pedagang Kecil di Kapuas Hulu Dapat Bantuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini