BOR RS di Jakarta Turun Jadi 77 Persen, Wagub DKI: Mudah-mudahan Pertanda Baik

Wagub DKI menyeut tingkat keterisian tempat tidur di ruang ICU di Jakarta juga menurun menjadi 88 persen.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 24 Juli 2021 | 18:13 WIB
BOR RS di Jakarta Turun Jadi 77 Persen, Wagub DKI: Mudah-mudahan Pertanda Baik
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ketika diwawancarai awak media di Jakarta, Jumat (23/7/2021). [ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna]

SuaraJakarta.id - Rasio keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 di Jakarta turun.

Saat ini, BOR RS di Jakarta menjadi 77 persen atau terisi 9.049 orang. Sebelumnya, BOR RS di Jakarta mencapai di atas 90 persen.

"Ada penurunan cukup baik, mudah-mudahan ini pertanda baik dan keberhasilan PPKM," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau RSUD Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (24/7/2021).

Tercatat, di DKI Jakarta terdapat 140 rumah sakit yang merawat pasien COVID-19.

Baca Juga:Data Lapor COVID-19 Sebut 1.200 Warga Wafat Isoman, Wagub DKI: Kami Lagi Cek

Selain penurunan BOR, lanjut Wagub DKI, tingkat keterisian tempat tidur di ruang unit perawatan intensif (ICU) di Jakarta juga menurun menjadi 88 persen dari sebelumnya 95 persen.

Saat ini, keterisian tempat tidur di ICU mencapai 1.432 pasien.

Sementara itu, Wagub DKI juga mengatakan berdasarkan laporan per Sabtu ini jumlah kasus positif COVID-19 juga ada penurunan sebesar 8.033 kasus.

Penurunan jumlah kasus COVID-19 itu, kata dia, bukan karena jumlah tes turun.

Ia mencatat selama sepekan terakhir tes usap berbasis PCR di Jakarta mencapai 200.526 tes atau di atas 20 kali lipat standar WHO.

Baca Juga:Revisi Perda COVID-19 Jakarta Ditargetkan Selesai Pekan Depan

Adapun total jumlah pengambilan tes PCR di Jakarta, kata dia, mencapai 5 juta dengan total pemeriksaan spesimen mencapai 6,6 juta.

"Kontribusi DKI terhadap tes PCR nasional mencapai 30,6 persen. Secara umum memang ini ada perbaikan," ucap Riza.

Wagub DKI menilai penurunan kasus positif COVID-19 di Jakarta tidak terlepas dari upaya penyekatan dan pembatasan mobilitas dalam PPKM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak