Anies: Tren Fatalitas Isoman Menurun Jadi Kurang dari Lima Sehari

Rata-rata yang menjalani isoman adalah mereka yang tergolong orang tanpa gejala (OTG).

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 31 Juli 2021 | 20:13 WIB
Anies: Tren Fatalitas Isoman Menurun Jadi Kurang dari Lima Sehari
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau Posko Peduli Isoman di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (28/7/2021). [Instagram@kominfiotikjs]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut tren warga yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman) menurun. Ini seiring melandainya kasus aktif COVID-19 di Jakarta.

Berdasarkan data dari laman corona.jakarta.go.id per Sabtu (31/7/2021), kasus aktif COVID-19 di Jakarta kini mencapai 17.850 orang.

"Tren fatalitas isoman saat ini menurun jadi kurang dari lima sehari, setelah sebelumnya pernah sampai 75 kematian sehari. Jadi, kita menyaksikan penurunan," kata Anies dalam rekaman videonya, Sabtu (31/7/2021).

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, rata-rata yang menjalani isoman adalah mereka yang tergolong orang tanpa gejala (OTG).

Baca Juga:Anies Izinkan Kantor Non Esensial Beroperasi, Syaratnya Pegawai Sudah Divaksin

Namun dalam beberapa hari yang lalu sempat terjadi beberapa peningkatan yang cukup signifikan.

Akhirnya, kata Riza, setelah dilakukan evaluasi, pihaknya mengimbau yang melakukan isolasi mandiri tidak melakukannya di rumah, tetapi semaksimal mungkin melakukannya di tempat-tempat yang Pemprov DKI Jakarta siapkan.

"Terkecuali bagi yang betul-betul memenuhi syarat dan koordinasinya berjalan dengan baik dengan aparat, Satgas dan Puskesmas di wilayahnya masing-masing," ujar Riza.

Sebelumnya, ia juga mendorong warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya pindah ke fasilitas isolasi yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Tentu kami mendorong agar mereka kalau mau, lebih aman pindah ke fasilitas yang disediakan Pemprov DKI Jakarta," kata Riza saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/7) malam.

Baca Juga:Anies: Vaksinasi Covid-19 Syarat Wajib bagi Warga Jakarta Beraktivitas

Terlebih, lanjut Riza, bagi masyarakat yang rumah atau tempat isolasi mandirinya tidak memungkinkan untuk menunjang dilakukan isolasi mandiri.

"Bagi yang rumahnya tidak menunjang, tentu tidak diperbolehkan. Yang rumah atau tempat isomannya tidak menunjang, kami minta pindah ke tempat yang kami sediakan," tutur Riza.

Saat ini, tambah Riza, Pemprov telah menyediakan 184 lokasi isolasi di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta dengan kapasitas untuk 26.134 orang.

"Ini masih banyak yang belum terisi, masyarakat masih banyak yang menggunakan rumah masing-masing untuk tempat isolasi," tutur dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya meningkatkan kapasitas jumlah dan lokasi isolasi COVID-19 di Jakarta hingga total seluruhnya bisa menampung hingga 26.134 orang di 184 lokasi isolasi.

Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 891 Tahun 2021 tentang Penetapan Lokasi Isolasi dan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Lokasi Isolasi dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Berdasarkan Lampiran Kepgub Nomor 675 Tahun 2021, tercantum ada 184 lokasi isolasi dalam rangka penanganan COVID-19 dengan total kapasitas mencapai 26.134 yang terdiri dari rumah susun, masjid, GOR, sekolah, RPTRA, hingga rumah dinas pejabat lurah atau camat. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini