SuaraJakarta.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyebut ada delapan klaster sekolah terkait penularan COVID -19 di Jakarta Barat yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Terkait ini, Pemerintah Kota Jakarta Barat akan menelusuri informasi adanya temuan dari Kemendibud Ristek tersebut.
Informasi tersebut ketika dikonfirmasi kepada Kepala Sudin Pendidikan Jakarta Barat I, Aroman mengatakan, belum mendapat informasi.
"Belum ada, coba nanti saya cek," katanya dikutip dari Antara.
Baca Juga:Dua Bayi di Bintan Terpapar Covid-19 dari Klaster Pondok Pesantren
Menurut Aroman, selama pelaksanaan PTM di Jakarta Barat, mulai awal Agustus lalu hingga saat ini, belum ada laporan guru maupun siswa yang terpapar COVID-19.
"Kalau ada laporan, pasti pelaksanaan PTM di sekolah itu diberhentikan sementara," katanya.
Aroman memastikan, pelaksanaan PTM sampai saat ini sudah sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan sehingga siswa dan orang tua tidak perlu khawatir.
"Semua guru dan siswa yang bisa divaksin, sudah divaksin. Ada penerapan prokes di sekolah, ada pengukuran suhu sebelum masuk kelas. Kalau suhunya di atas normal, tidak boleh masuk kelas," kata Aroman.
Sudin Pendidikan Jakarta Barat I juga akan melakukan tracing jika ada temuan siswa yang mengalami bergejala COVID-19 setelah mengikuti PTM.
Kepala Seksi Pendidikan Menengah Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II, Asep S Efendi, selama pelaksanaan PTM sejak awal Agustus hingga saat ini belum ada laporan yang menyebutkan adanya klaster baru COVID-19.
Baca Juga:Soal Temuan 25 Klaster Covid-19 di Sekolah, Wagub DKI Yakin Tidak Ada
"Saya juga menelusuri itu, ada di sekolah mana. Karena survei dari Kemendikbud itu langsungi di publikasi di media," kata Asep S Effendi melalui telepon selulernya.
- 1
- 2