Patung Penumpas G30S/PKI Dibongkar Penggagas, Pengamat: Jangan Sampai Dipolitisasi

Gatot Nurmantyo mengatakan mendapat informasi hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.

Rizki Nurmansyah | Ummi Hadyah Saleh
Selasa, 28 September 2021 | 17:46 WIB
Patung Penumpas G30S/PKI Dibongkar Penggagas, Pengamat: Jangan Sampai Dipolitisasi
Museum Dharma Bhakti Kostrad. [https://kostrad.mil.id/]

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengabarkan hilangnya diorama G30S PKi dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.

Hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad disampaikan Gatot Nurmantyo di acara webinar Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita Korps Alumni HMI pada Minggu (26/9/2021) malam.

Ketua Presidium KAMI Gatot Nurmantyo di Gedung Bareskrim Polri. (Suara.com/M Yasir)
Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo. (Suara.com/M Yasir)

Menurut Gatot Nurmantyo, diorama G30S PKI yang hilang dari Markas Kostrad adalah diorama saat Pangkostrad saat itu Mayjen Soeharto memerintahkan Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo untuk menumpas PKI.

Pada diorama itu terlihat Mayjen Soeharto berdiri di hadapan Sarwo Edhie lalu di sebelahnya ada Jenderal AH Nasution yang duduk sambil memegang tongkat.

Baca Juga:Jawab Tuduhan Gatot Nurmantyo, Pangkostrad: Tabayun Dulu agar Tidak Fitnah

Dikutip dari YouTube Hersubeno Point, Gatot Nurmantyo mengatakan mendapat informasi hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.

"Khusus untuk di ruangan Pak Harto ini kan mencerminkan penumpasan G30S PKI. Dikendalikan Pak Harto di markasnya dan setelah selamat di Pangkostrad. Pak Sarwo Edhie yang di lapangan," kata Gatot.

Awalnya, Gatot tidak percaya dengan kabar hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di markas Kostrad.

Untuk mengecek kebenarannya, Gatot mengutus seseorang ke Markas Kostrad. Utusan Gatot Nurmantyo itu lalu mengirim foto ruangan itu dan ternyata sudah kosong.

"Ini sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham-paham komunis di tubuh TNI," ujar Gatot Nurmantyo.

Baca Juga:Soal Tudingan PKI, Panglima TNI Nilai Ucapan Gatot Tak Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah

"Mengapa saya sampaikan ini? Untuk mengingatkan bahwa indikasi seperti ini apabila dibiarkan maka peristiwa kelam tahun 65 bisa terjadi lagi. Betapa menyakitkan dan menyedihkan. Yang korban rakyat juga," kata Gatot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini