PON Papua: Naura Sumbang Emas Bagi DKI di Sepatu Roda Marathon 42.000 Meter Putri

Naura mengalahkan kompatriotnya di tim sepatu roda DKI Jakarta, Yemima Lovellya Lauretha, yang meraih medali perak PON XX Papua.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 18:13 WIB
PON Papua: Naura Sumbang Emas Bagi DKI di Sepatu Roda Marathon 42.000 Meter Putri
Atlet sepatu roda putri DKI Jakarta Naura Rahmadija melakukan selebrasi setelah menjadi yang tercepat pada nomor Marathon 42.000 meter putri PON Papua di Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/10/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

SuaraJakarta.id - Pundi-pundi medali emas bagi kontingen DKI Jakarta di ajang PON XX Papua 2021 bertambah pada, Jumat (1/10/2021). Kali ini emas itu disumbangkan Naura Rahmadija Hartanti.

Naura menjadi yang terbaik di cabang PON 2021 Sepatu Roda nomor 42.000 meter putri dalam lomba Jembatan Merah Youtefa, Kota Jayapura.

Dia menyelesaikan lomba dengan waktu 1 jam 19 menit 13,01 detik. Naura mengalahkan kompatriotnya di tim sepatu roda DKI Jakarta, Yemima Lovellya Lauretha, yang meraih medali perak PON XX Papua.

Yemima terpaut 0,01 detik dari Naura. Sementara medali perunggu diraih Abgail Guinevere asal Jawa Tengah dengan waktu 1 jam 19 menit 13,03 detik.

Baca Juga:Kalbar Janjikan Rp100 juta bagi Atlet Anggar Peraih Emas PON Papua

Sementara di nomor sepatu roda marathon 42.000 meter putra, atlet Jawa Timur Yossi Aditya Nugraha meraih medali emas dengan catatan waktu 1 jam 7 menit 54,40 detik.

Medali perak diraih Jawa Tengah melalui atletnya, Mochamad Zulfikar, yang hanya terpaut 15 sekon atau 1 jam 7 menit 54,55 detik.

Sementara medali perunggu PON Papua diraih Barijani Mahesa Putra asal DKI Jakarta (1 jam 7 menit 54,59 detik).

Jalannya pertandingan berjalan ketat, pada satu putaran pertama para atlet bergerak dalam satu kelompok bersama.

Memasuki putaran kedua sejumlah atlet mulai tumbang akibat kelelahan dan adanya masalah di bagian kaki.

Baca Juga:PON Papua: Tiga Atlet Jabar Masuk Semifinal di Hari Pertama Cabang Taekwondo

Bahkan tak sedikit yang mesti dibawa melalui ambulans akibat tak kuasa lagi untuk berdiri. Para pemain yang tersisa terus berada pada satu kelompok dengan rata-rata kecepatan mencapai 35-45 km/jam.

Hingga garis akhir, pemain yang tersisa terus berada dalam satu kelompok. Yossi Aditya Nugraha yang langsung menggeber kecepatannya pada jarak tersisa satu kilometer, mampu mengungguli lawan-lawannya dan sukses mengamankan medali emas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini