Korban Penggusuran Bukit Duri Akan Dapat Hunian Tetap, Warga: Awal Perjuangan Kami Dimulai

Selama ini, 75 Kepala Keluarga (KK) korban penggusuran di Bukit Duri belum mempunyai tempat tinggal tetap.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 07 Oktober 2021 | 16:43 WIB
Korban Penggusuran Bukit Duri Akan Dapat Hunian Tetap, Warga: Awal Perjuangan Kami Dimulai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaruh pasir ke dalam wadah sebagai bentuk simbolis dimulainya pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (7/10/2021). Kampung Susun itu diberikan untuk warga Bukit Duri korban penggusuran tahun 2016. [ANTARA/Walda]

SuaraJakarta.id - Korban Penggusuran Bukit Duri Dapat Hunian Tetap, Warga: Awal Perjuangan Kami Dimulai

Perjalanan hidup baru siap ditapaki warga Bukit Duri yang jadi korban penggusuran tahun 2016. Mereka diberi hunian tetap oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Selama ini, 75 Kepala Keluarga (KK) korban penggusuran di Bukit Duri belum mempunyai tempat tinggal tetap.

Rencana itu muncul saat Anies datang mengunjungi warga korban penggusuran di Bukit Duri.

Baca Juga:Kampung Susun Cakung Relokasi Penggusuran Bukit Duri, Anies: Pengelolaan Oleh Warga

Mereka akan ditempatkan di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

"Punya rumah hunian sendiri adalah awal kisah perjuangan hidup kami dimulai," kata Sandiawan selaku perwakilan warga saat memberikan kata sambutan dalam peresmian pembangunan Kampung Susun, Kamis (7/10/2021).

Harapan untuk memiliki tempat tinggal tetap pun muncul kala Anies berencana membangun hunian bagi warga korban penggusuran.

"Pak Anies Baswedan yang sejak awal ketika kami habis mengalami penggusuran langsung datang mendengar keluh kesah kami," kata dia.

Sandiawan dan 75 KK lainnya kini bisa bernapas lega karena Maret 2022 nanti Kampung Susun itu sudah rampung.

Baca Juga:Anies Serahkan Pengelolaan Kampung Susun Cakung ke Warga

Pemukiman itu akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti tempat ramah anak, rumah serbaguna, tempat koperasi dan lokasi khusus untuk berwirausaha.

Dengan demikian, Sandiawan bisa merasa menjalankan kehidupan yang layak dan mendapatkan perlakukan yang pantas dari pemerintah.

"Kami ingin diperlakukan sama dengan warga lain. Menjadi sama dengan warga lain, bermartabat, setara, merdeka," kata dia.

Sebagian besar dari 75 KK korban penggusuran Bukit Duri hidup menumpang dengan sanak saudara mereka.

Mereka lebih memilih menumpang dengan saudara dibanding tinggal di tempat penampungan sementara yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.

"Kayaknya lebih banyak tinggal di keluarga, mungkin lebih nyaman tinggal bersama keluarga," kata Camat Tebet Dyan Erlangga saat dihubungi secara terpisah.

Padahal, pemerintah sudah menyediakan tempat hunian sementara bagi warga korban penggusuran di Bukit Duri. "Lokasi sementara di sekitar Bukit Duri," kata Dyan. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini