Denda Prokes September 2021 di Jakarta Barat Capai Rp 22,9 Juta

Denda tersebut terdiri dari hasil penindakan warga yang tidak pakai masker dan tempat usaha yang melanggar prokes.

Rizki Nurmansyah
Senin, 11 Oktober 2021 | 18:00 WIB
Denda Prokes September 2021 di Jakarta Barat Capai Rp 22,9 Juta
Wakil Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menindak perusahaan bisnis online yang melanggar aturan prokes di masa PPKM Level 3 Jakarta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (21/9/2020). [Dok. Sudin Kominfotik Jakarta Barat]

SuaraJakarta.id - Denda prokes (protokol kesehatan) di Jakarta Barat selama bulan September 2021 mencapai Rp 22,9 juta.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat Tamo Sijabat menjelaskan denda tersebut dari hasil penindakan warga yang tidak taat prokes.

"Itu hasil rekap penindakan selama PPKM Level 3 bulan September 2021," kata Tamo, Senin (10/11/2021).

Tamo menjelaskan, total denda prokes tersebut terdiri dari hasil penindakan warga yang tidak pakai masker dan denda tempat usaha yang melanggar protokol kesehatan.

Baca Juga:Menilik Hasil Pembangunan Waduk Daan Mogot yang Telan Dana Rp 12 M, Wisata Baru di Jakbar

Untuk denda penindakan warga yang tidak pakai masker sendiri sudah mencapai Rp 17.930.000.

Sedangkan denda hasil penindakan tempat usaha yang melanggar protokol kesehatan sebesar Rp 5.000.000.

Tercatat jumlah pelanggaran warga yang tidak pakai masker di wilayah Jakarta Barat mencapai 2.349 orang. Sedangkan tempat usaha yang melanggar protokol kesehatan hanya berjumlah satu saja.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah denda yang diraup Satpol PP Jakarta Barat semakin sedikit.

Hal tersebut menandakan masyarakat semakin paham dan patuh kepada protokol kesehatan.

Baca Juga:GIIAS 2021 Sebulan Lagi: Prokes Ketat, Munculkan Kendaraan Listrik dan Model-model Baru

Tercatat untuk periode bulan Juli sampai Agustus, Satpol PP Jakarta Barat meraup denda sebesar Rp 47.250.000.

"Semakin ke sini memang kita ligat masyarakat semakin taat dengan protokol kesehatan," kata dia.

Walau semakin sedikit warga yang melanggar, dia memastikan pemantauan prokes tidak akan pernah kendor. Pemantauan rutin akan terus dilakukan demi memastikan warga tetap menaati protokol kesehatan.

"Jangan karena PPKM semakin kendur warga jadi abai dengan prokes. Kita pastikan warga harus tetap taat kepada prokes," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak