SuaraJakarta.id - Setelah hampir dua tahun mati suri karena dilarang berjualan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan (Disdikbud Tangsel) membolehkan kantin-kantin sekolah untuk buka kembali.
Kebijakan itu, berbanding dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten yang masih melarang kantin sekolah untuk buka. Lantaran khawatir akan menimbulkan kerumunan dan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.
Menanggapi itu, Kepala Disdikbud Tangsel, Taryono mengatakan, kebijakan pihaknya membukan kantin sekolah mengacu pada Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19.
"Bukan berarti kami mendorong malah meningkatkan risiko, bukan menentang Dindikbud provinsi juga. Kami tetap (mengacu) di SKB 4 Menteri mengatakan begitu," kata Taryono, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga:Halaman dan Gerbang Tertutup Sampah Dari Tangsel, Kelurahan Cilowong Ditutup
Taryono menyebut, tak semua sekolah dapat membuka kantinnya. Sekolah yang mendapat izin untuk membuka kantin hanya sekolah yang sudah melaksanakan PTM terbatas selama dua bulan dan dinyatakan aman atau tak ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
"Jadi bukan berarti kemarin belum PTM, tiba-tiba sekarang PTM dan buka kantin, ya nggak boleh lah. Prosesnya sesuai dengan SKB 4 Menteri aja. Artinya yang kantinnya boleh buka, sekolah yang sudah melaksanakan PTM dua bulan adaptasi aman," ungkap Taryono.
Taryono menuturkan, syarat utama kantin sekolah boleh buka adalah tak ditemukan kasus COVID-19. Penjaga kantin juga wajib sudah divaksinasi dan kapasitas pengunjung harus dibatasi 50 persen dari kapasitas normal.
"Prinsipnya protokol kesehatan dilaksanakan ketat dan konsisten. Protokol kesehatan harus ketat, berarti jaga jarak 1,5 meter, jadi nggak boleh ada kerumunan. Kalau kapasitas kantin normal 10 orang, ya maksimal hanya 5 orang," tuturnya.
Meski sudah membolehkan kantin sekolah buka, Taryono mengimbau kepada para siswa untuk membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.
Baca Juga:2 Bulan PTM Terbatas, Belasan Warga Sekolah di Tangsel Terpapar COVID-19
Hal itu, untuk mehindari kerumunan dan kontak dengan banyak orang saat berbelanja di kantin. Sehingga, dapat meminimalisir risiko terpapar COVID-19.