SuaraJakarta.id - Setelah kejadian puluhan warga di Koja, Jakarta Utara keracunan karena makan pemberian nasi kotak, PSI kembali menggelar sejumlah acara di tempat yang sama. Mulai dari santunan, acara maulid nabi hingga bakti sosial digelar untuk warga setempat.
Ketua DPD PSI DKI Jakarta Michael Viktor Sianipar mengatakan kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk itikad baik dari pihaknya setelah kejadian itu.
"Kami sudah menyantuni, kami juga ada acara bakti sosial di sana, kami juga mendukung acara maulid di sana. Jadi kami menunjukan itikad baik," kata Michael saat dikonfirmasi, Senin (1/11/2021).
Michael mengatakan pihaknya sudah beberapa kali menggelar pembagian nasi kotak itu. Namun, ia sendiri tak menyangka ada kejadian keracunan hingga puluhan warga harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga:Viral Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di PIK, Pelaku Sangat Profesional
"Ada tragedi keracunan itu kan tidak pernah disangka-sangka juga dan pemilik warung juga minta maaf," ujarnya.
Selain membantu warga dengan membagikan makanan, program pembagian nasi kotak ini juga merupakan upaya pihaknya mendorong perekonomian warga. Karena itu, ia melibatkan sejumlah warung makan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan ini.
"Kamu berusaha menjaga pemilik warung, karena mereka rakyat kecil juga. Kami hanya ingin membantu UKM," ujarnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Mengenai kasus keracunan, Michael masih menunggu hasil pemeriksaan aparat kepolisian terhadap sampel makanan yang diberikan kepada warga Koja ini.
"Kami masih menunggu laporan polisi, karena kan masih diselidiki Puslabfor, ini masih kami tunggu," tuturnya.
Baca Juga:Puluhan Warga Koja Keracunan Nasi Kotak, PSI: Kami Tak Akan Lari
Sebelumnya, puluhan warga Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mengalami keracunan makanan. Hal ini terjadi usai mereka memakan nasi kotak pemberian kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ketua RW 06 Koja, Suratman mengatakan sebanyak 35 orang warganya mengalami keracunan. Dalam nasi kotak yang diterima, terdapat logo PSI yang ditempelkan.
"Nasi boks kita dapat 89 boks (dari PSI). Lalu, ada 35 orang yang tercatat di puskesmas didiagnosis keracunan makanan," ujar Suratman saat dihubungi, Senin (25/10).