SuaraJakarta.id - Penangkapan tersangka narkoba di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diwarnai perlawanan dari keluarga pelaku. Bahkan petugas diancam oleh pihak keluarga dengan menggunakan senjata tajam berupa golok dan samurai.
Aksi bersitegang warga dengan aparat kepolisian itu terjadi di Jalan PTPN Cilenggang, Serpong, dekat dengan Hotel Sahid Serpong, pada Selasa (2/11/2021). Diketahui aparat tersebut merupakan anggota Satresnarkoba Polres Metro Tangerang, jumlahnya diperkirakan 5-7 orang.
Peristiwa itu disaksikan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Serpong Bripka Bed Bernad. Dia bercerita, saat itu ia dimintai bantuan untuk mengamankan kondisi lingkungan sekitar.
Pasalnya, adanya aksi perlawanan dari keluarga pihak tersangka narkoba hingga membawa senjata tajam untuk menghalangi petugas.
Baca Juga:Cerita Pemilik Bengkel Selamatkan Tukang Buah dari Pohon Tumbang di Tangsel
"Saya memang dapat telepon bahwa ada anggota minta bantuan karena memang mau penangkapan dan dihadang warga tersangka. Saya ke situ memang ada bawa sajam, jenisnya golok dan satu agak panjang kayak samurai," kata Bernard kepada SuaraJakarta.id, Selasa (2/11/2021).
Bernard menyebut, peristiwa itu terjadi sekira pukul 12.00 WIB. Tetapi, Bernard mengaku tak menyaksikan dari awal lantaran saat dirinya datang ke lokasi pihak keluarga sudah memegang sajam.
"Awalnya saya nggak tahu. Pas datang lihat ada yang bawa golok pas saya samperin memang awalnya masuk itu anggota ya memang ada. Ada dua orang yang bawa sajam dari pihak keluarga," ungkapnya.
Melihat situasi itu, Bernard kemudian mencoba berdialog dengan salah seorang pihak keluarga agar kooperatif dengan polisi yang akan melakukan penangkapan itu.
Di sela-sela dia melobi pihak keluarga, aparat dari Satresnarkoba Polres Metro Tangerang kemudian berhasil membekuk salah satu orang berinisial CA.
Baca Juga:Hujan Lebat, Jalan Graha Raya Bintaro Tangsel Tergenang Air 20 Cm
"Begitu saya lagi ngobrol sama salah satu pihak keluarga, tiba-tiba anggota langsung nangkap. Proses penangkapan kira-kira berlangsung 10-15 menit. Usai diamankan langsung dibawa ke dalam mobil dan pergi," kata Bernard.
Bernard pun tak tahu pasti soal identitas dari orang yang diamankan Satresnarkoba Polres Metro Tangerang itu lantaran belum pernah melihat dan berkomunikasi.
"Saya enggak hafal si nama dan wajahnya. Tapi informasi warga sekitar dia sering dipanggil si Cokay," tambah Bernard.
Setelah CA diamankan, lanjut Bernard, dua orang dari pihak keluarga yang membawa sajam langsung kabur.
"Dua orang yang pegang sajam langsung kabur, lalu ada satu warga yang bawa batu dia kabur. Tetapi anggota menyisir ke belakang berhasil nangkap orang yang bawa goloknya agak panjangan, satu lainnya kabur," tutur Bernard.
Dua orang yang diamankan, CA dan satu keluarganya yang membawa sajam itu kemudian diamankan ke Polres Metro Tangerang Kota.
Bernard membantah, soal adanya pemukulan kepada salah satu orang saat proses penangkapan berlangsung.
Menurutnya, orang yang diduga mengalami penganiayaan petugas itu merupakan penjual es di sekitar lokasi.
"Berita warga yang dipukul itu nggak ada. Yang pedagang itu yang kabur, karena bawa batu. Karena dikiranya pedagang itu ada rampok gitu. Jadi nggak ada tindak kekerasan dilakukan anggota," paparnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah